Ukraina Berharap Terobosan Ekspor Biji-bijian Berjalan Lancar Saat Pembicaraan Istanbul Dilanjutkan

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 13 Juli 2022 20:16 WIB
Jakarta, MI - Ukraina mengatakan pada Rabu (13/7) bahwa kesepakatan untuk melanjutkan ekspor biji-bijian yang diblokir oleh Rusia tampak sangat dekat ketika pembicaraan empat arah bersiap untuk dilanjutkan, meningkatkan harapan untuk mengakhiri kebuntuan yang telah membuat jutaan orang berisiko kelaparan. Lebih dari 20 juta ton biji-bijian Ukraina terjebak di pelabuhan Laut Hitam Odesa dan lusinan kapal terdampar karena blokade Rusia, bagian dari yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina tetapi yang dikatakan oleh Kyiv dan Barat adalah perang agresi yang tidak dapat dibenarkan. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kepada surat kabar Spanyol El Pais menjelang pembicaraan di Istanbul antara pejabat Ukraina, Rusia, Turki dan PBB bahwa Kyiv yakin sekarang sangat dekat untuk mencapai kesepakatan untuk melanjutkan ekspor. "Kami dua langkah lagi dari kesepakatan dengan Rusia. Kami berada di fase akhir dan sekarang semuanya tergantung pada Rusia," katanya. Pembicaraan terjadi di tengah jeda relatif di garis depan perang, dengan Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah menembak jatuh empat jet militer Ukraina dan gubernur Donetsk melaporkan penembakan berat Rusia di wilayah timur tetapi tidak ada korban sipil. Ukraina dan Rusia adalah pemasok gandum utama dunia. Rusia juga merupakan pengekspor pupuk yang besar dan Ukraina merupakan produsen jagung dan minyak bunga matahari yang signifikan, sehingga mencapai kesepakatan untuk membuka blokir ekspor dipandang penting untuk ketahanan pangan, terutama di antara negara-negara berkembang, dan untuk menstabilkan pasar. Ukraina dan Barat menuduh Rusia memperburuk krisis pangan global dengan mempersulit upaya untuk memasok gandum ke negara-negara miskin dan memicu inflasi. Moskow menyalahkan Ukraina atas masalah itu, menuduh Kyiv menolak memindahkan ranjau yang tersebar di sekitar garis pantainya untuk melindungi diri dari serangan Rusia yang dikatakannya merupakan ancaman bagi pelayaran. Rusia juga mengecam Barat karena menjatuhkan sanksi pada berbagai sektor yang mempersulit Rusia untuk mendanai dan mengasuransikan layanan angkutan lautnya sendiri.

Topik:

PBB Rusia Ukraina Turki ekspor Gandum