Ekonomi Rusia Jatuh ke dalam Resesi!

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 17 November 2022 09:34 WIB
Jakarta, MI - Perekonomian Rusia telah memasuki resesi. Hal ini disebabkan oleh produksi domestik bruto turun empat persen pada kuartal ketiga, menurut perkiraan pertama yang diterbitkan badan statistik nasional, Rosstat, Rabu (16/11). Dilansir dari The moskow Times, Kamis (17/11), penurunan PDB mengikuti kontraksi empat persen serupa pada kuartal kedua, karena sanksi Barat menghantam ekonomi Rusia menyusul serangan Moskow di Ukraina. Penurunan empat persen dalam output ekonomi antara Juli dan September kurang dari perkiraan analis kontraksi 4,5 persen. Kontraksi didorong oleh penurunan perdagangan grosir sebesar 22,6 persen dan penurunan perdagangan ritel sebesar 9,1 persen. Adapun sisi baiknya, konstruksi tumbuh sebesar 6,7 persen dan pertanian sebesar 6,2 persen. Resesi umumnya didefinisikan sebagai kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut, dan Rusia terakhir mengalami resesi teknis pada akhir 2020 dan awal 2021 saat dunia mengalami pandemi virus corona. Ekonomi Rusia bernasib baik pada awal 2022 dengan peningkatan PDB sebesar 3,5 persen, tetapi dimulainya serangan Ukraina memicu serangkaian sanksi dari Barat. Pembatasan ekspor dan impor, kekurangan staf, dan masalah pasokan suku cadang telah membebani perekonomian Rusia. Pada 8 November kemarin, bank sentral memperkirakan produk domestik bruto akan berkontraksi sebesar 3,5 persen tahun ini. IMF dan Bank Dunia masing-masing memperkirakan penurunan PDB Rusia sebesar 3,4 persen dan 4,5 persen. Meskipun ekonomi berkontraksi, tingkat pengangguran Rusia mencapai 3,9 persen pada September, menurut Rosstat. Pada bulan Oktober, bank sentral Rusia mempertahankan suku bunga utamanya pada 7,5 persen. Ini adalah pertama kalinya sejak awal serangan militer di Ukraina tingkat suku bunga tetap tidak berubah. Gubernur Bank Rusia Elvira Nabiullina mengatakan Bank sentral tidak berencana mengubah suku bunga hingga akhir tahun, tanda "adaptasi" ke "realitas baru. Setelah Rusia terkena sanksi Barat atas serangan Ukraina, bank secara drastis menaikkan suku bunga acuan dari 9,5 persen menjadi 20 persen dalam upaya untuk melawan inflasi dan menopang rubel.

Topik:

Rusia resesi