Terungkap, Ini Penyebab 50 Persen Ekonomi Indonesia Dikuasai Keturunan Tionghoa

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 14 Mei 2023 16:05 WIB
Jakarta, MI - Mantan Wakil Presiden RI ke 10 Jusuf Kalla (JK) menyatakan 50% ekonomi Indonesia dikuasai oleh penduduk Etnis China. JK menyebut minimnya warga Indonesia yang menjadi pengusaha menjadi masalah besar. "Tentu (etnis China) sahabat-sahabat kita, penting kerjanya bayar pajak, dia pekerjakan orang. Tapi tatanan terbesarnya ada di kita. Mereka tidak salah yang kurang kita," ujar JK dikutip pada Minggu (14/5). Jusuf Kalla memyatakan etnis China di Indonesia tak lebih dari 5%. "Kita di Indonesia penduduk Tionghoa (China) itu hanya 4,5% tapi menguasai ekonomi lebih dari 50%. Jadi kekuatan 10 kali lipat dari pada jumlahnya," ungkapnya. Jusuf Kalla juga mencontohkan negara tetangga, yaitu Malaysia yang 30% total penduduk China menguasai 60% ekonomi negara. "Jadi kalau ekonomi Malaysia 60% dikuasai Tionghoa, itu hanya 1 banding dua. Karena itu tantangan kita yang terbesar sebenarnya pada dewasa ini. Adalah entrepreneurship. Bukan hanya ilmu saja. Semua di sini perilmuan cendikiawan," kata dia. Sementara itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyayangkan bahwa dari banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia, rata-rata investasi yang masuk dari negara-negara Islam selama lima tahun terakhir hanya 5,5 persen dari total investasi asing langsung yang masuk ke Indonesia. Realisasi investasi Arab Saudi dalam periode 2018 hingga triwulan I 2023 mencapai 26,5 juta dollar AS, tidak termasuk investasi pada sektor keuangan dan hulu migas. Provinsi Bali menjadi lokasi utama realisasi investasi Arab Saudi dengan capaian sebesar 10,3 juta dollar AS, diikuti oleh Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur dalam periode 5 tahun terakhir. Produk ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi di antaranya mobil/otomotif, minyak sawit, ikan olahan/diawetkan, saos, dan kayu lapis (plywood). Sedangkan impor utama Indonesia dari Arab Saudi di antaranya minyak bumi, minyak mentah, gas minyak bumi, alkohol asiklik, dan polimer etilena. #Ekonomi Indonesia

Topik:

Ekonomi Jusuf Kalla Tionghoa