JK Semprot DPR: Jangan Bicara Asal-asalan dan Hina Masyarakat

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 Agustus 2025 21:46 WIB
Jusuf Kalla. Foto: Istimewa
Jusuf Kalla. Foto: Istimewa

Jakarta, MI - Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) meminta anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI agar tidak asal bicara dan mengina masyarakat. Menurut JK hal itu menjadi sebab utama demo pecah sejak Senin (25/8/2025) hingga hari ini, Jumat (29/8/2025). 

"Jangan bicara asal-asal dan jangan menghina masyarakat. Ini semua yang menjadi penyebab daripada masalah," kata Jusuf Kalla, Jumat (29/8/2025). 

Selain itu, JK meminta para pejabat dan anggota DPR untuk menahan diri. Menurut JK, demo yang terjadi pada Senin awal pekan ini dan dua hari belakangan harus menjadi pelajaran yang besar. "Tentunya bagi para penjabat, para anggota DPR, untuk menahan diri, menjadi pelajaran yang besar," tegasnya. 

Selain itu, JK meminta masyarakat untuk turut menahan diri.  JK memahami bahwa masyarakat, termasuk pengemudi ojek online, merasa marah karena salah seorang temannya, Affan Kurniawan (21), tewas dilindas rantis barracuda yang dikendarai polisi. 

Namun, jika demo meluas karena tidak menahan diri, ekonomi akan terhenti dan pekerjaan setiap orang untuk memenuhi nafkah keluarga akan terganggu. 

"Kalau kota bergejolak seperti ini, maka kehidupan ekonomi akan berhenti. Bisa menimbulkan juga pendapatannya berkurang dan tentu berakibat jauh pada kehidupan masing-masing," jelas JK.

JK juga meminta masyarakat untuk menjaga ketertiban lingkungan. "Agar masyarakat menjaga lingkungan masing-masing. Karena masalah begini akan berakibat banyak. Kita memahami itu bahwa kita semua akan kena masalah," pungkas JK. 

Sebelumnya diberitakan, sejumlah anggota DPR RI menjadi sorotan saat merespons masyarakat yang memberikan kritik lewat media sosial maupun aksi demonstrasi di depan DPR RI. 

Kritikan masyarakat itu awalnya merespons isu gaji hingga tunjangan jumbo anggota Dewan yang menjadi perdebatan publik. Pun beberapa anggota Dewan memberikan klarifikasi soal tunjangan rumah senilai Rp 50 juta per bulan yang diterimanya, tetapi justru memanaskan suasana. 

Topik:

Jusuf Kalla Demo DPR