Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Ekonom Bilang Begini

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 18 Oktober 2023 00:29 WIB
Jakarta, MI - Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Teuku Riefky menyoroti turunnya utang luar negeri (ULN) Indonesia di periode Agustus 2023. Ia menyebut jika penurunan utang tersebut pertanda hal yang positif. Sehingga ini akan berdampak pada stabilitas utang Indonesia dan eksternal Exclueser juga turun. Menurut Riefky, penurunan itu dipicu adanya perpindahan investor residen dan tingginya global investor. Sehingga global investor residen melakukan play to safety dan mendorong Capital Aproud dari negara berkembang. . "Jadi secara general kondisi ini menunjukan hal yang positif dan memang dipengaruhi oleh ketidakpastian Global," katanya  kepada Monitorindonesia.com, Selasa (17/10) Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) merilis perkembangan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia. Disebutkan sejak Agustus 2023 kondisi ULN Indonesia sudah mulai menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Tercatat, hingga akhir Agustus 2023 ULN Indonesia sebesar 395,1 miliar dolar AS. Dibandingkan pada bulan. Juli 2023 yang berada diangka 397,1 miliar dolar AS. BI juga mencatat, penurunan ini berasal dari sektor ULN publik dan swasta,. Sehingga menyebabkan ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,8% (yoy), dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 0,7% (yoy). " Selain itu, perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global yang tinggi," bunyi keterangan pers yang dikeluarkan pada Selasa (17/10). (Han)