Khawatir Inflasi, IMF Sarankan Bank Sentral Tidak Turunkan Suku Bunga

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 18 Oktober 2023 17:13 WIB
Jakarta, MI - Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) menyarankan Bank Sentral di Asia dan Pasifik untuk tidak buru-buru menurunkan kebijakan suku bunga acuan. Meskipun tren inflasi di wilayah tersebut telah menurun, IMF memperkirakan akan ada tekanan inflasi dalam waktu dekat karena berbagai konflik global, seperti konflik terbaru antara Israel dan Hamas di Gaza, Palestina. "Berbicara tentang konflik, kami menyoroti bahwa guncangan harga komoditas dapat menjadi salah satu risiko negatif mengapa inflasi dapat meningkat," kata Krishna Srinivasan, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF, Rabu (18/10). Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap konsisten dalam kebijakan moneter dan tidak terburu-buru menurunkan suku bunga sebelum inflasi kembali ke target. Menurutnya dana IMF, kebijakan moneter ketat Bank Sentral AS, Federal Reserve, telah menyebabkan penguatan dolar AS. Akibatnya, pergerakan nilai tukar mata uang negara-negara berkembang masih tertekan. Selain itu, Dana Moneter Internasional menganggap tidak ada alasan bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga acuannya saat ini, terutama karena likuiditas keuangan, terutama di negara-negara berkembang di Asia dan Pasifik, masih sangat fleksibel. Krishna menyatakan bahwa tidak ada kebutuhan mendesak untuk melonggarkan kebijakan moneter mengingat kondisi keuangan yang akomodatif di pasar-pasar negara berkembang Asia. (Ran)

Topik:

imf inflasi