Harga Solar di Pelabuhan Muara Baru Rp 12.100 per Liter! Kok Bisa Ya?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 10 November 2023 11:47 WIB
Pelabuhan Muara Baru, Jakarta (Foto: Ist)
Pelabuhan Muara Baru, Jakarta (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar di Pantai Utara Jakarta secara khusus Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta alias Pelabuhan Perikanan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, lebih murah, hanya Rp 12.100 per liter. 

Padahal harga solar yang ditelah ditentukan pertamina Rp 14.000 per liter sejak 1 November 2023 lalu. Hal ini tentunya menjadi pertanyaan, dari mana Solar itu diperoleh.

Direktur Hubungan Antar Kelembagaan (Dirhubag) Monitoring Saber Pungli Indonesia (MSPI) Thomson Gultom menilai, bahwa dengan adanya perbedaan mencolok harga jual BBM Solar ke Kapal Ikan tersebut, maka dapat diduga bahwa sumber BBM Solar tersebut tidak jelas. 

“Untuk itulah kita menghimbau pemerintah, (Kepala Pelabuhan, Kepolisian Ditjen Pajak, dan pertamina) proaktif menelisik sumber minyak yang dijual itu, dari mana?" tanya Thomson, Jum'at (10/11).

"Kita mencurigai perolehan BBM Solar yang dijual dibawah harga itu dari black market, dan atau ada campuran minyak subsidi dangan minyak cong,” sambung Thomson.

Berdasarkan pantauan pihaknya, ada sejumlah pengusaha BBM Solar yang menyebutkan dirinya agen pertamina dan memiliki kuota tertentu contohnya 1000 kl perbulan, ternyata yang ditebus hanya 500 kl (setengah dari kuota), tetapi pada kenyataannya hasil penjualnnya melebihi dari kuotanya.

“Hal seperti inilah saatnya pemerintah turuntangan. Gabungan instansi terkait diperlukan sehingga niaga BBM solar dapat terkontrol dengan baik,” tegasnya.

Diketahui bahwa Pelabuhan Muara Baru merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia dan juga di Asia Tenggara. Sesui dengan data yang ada bahwa jumlah kapal ikan yang berlabuh di PPS Nizam Zachman Jakarta atau Pelabuhan Muara Baru berjumlah lebih kurang 1700 kapal.

Namun yang menikmati hasil transaksi niaga BBM Solar di Pelabuhan Muara Baru dikuasai segelintir pengusaha SPOB yang berani menjual Solar dibawah harga pasar.

Sebagai informasi, PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku per Minggu (1/10/2023). Harga BBM non-subsidi tercatat naik lagi pada awal bulan ini mulai Pertamax, Pertamax Green, Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex.

Harga Pertamax di wilayah Jabodetabek, misalnya, naik Rp700 per liter menjadi Rp14.000 per liter, dari sebelumnya Rp13.300 per liter.

Harga Pertamax Green 95 juga naik Rp1.000 per liter, dari sebelumnya dijual Rp15.000 per liter, kini menjadi Rp16.000 per liter.

Kemudian, harga Pertamax Turbo juga meningkat menjadi Rp16.600 per liter, dari sebelumnya Rp15.900 per liter, atau naik Rp700 per liter.

Selanjutnya, harga Dexlite juga naik Rp850 per liter menjadi Rp17.200 per liter, dari sebelumnya Rp16.350 per liter.

Sementara, Pertamina Dex yang sebelumnya dijual seharga Rp16.900 per liter, kini menjadi Rp17.900 per liter atau naik Rp1.000 per liter.

Di sisi lain, harga BBM bersubsidi Oktober 2023 terpantau tak mengalami kenaikan. Harga Pertalite per 1 Oktober 2023 masih dibanderol Rp10.000 per liter, sedangkan Bio Solar Rp6.800 per liter.

Berikut daftar lengkap harga BBM Pertamina per 1 Oktober 2023 di wilayah Jabodetabek: 

Pertamina Dex: Rp 17.900 per liter
Dexlite: Rp17.200 per liter
Pertamax Turbo: Rp16.600 per liter
Pertamax Green 95: Rp 16.000 per liter
Pertamax: Rp14.000 per liter
Pertalite: Rp10.000 per liter
Pertamina Biosolar: Rp6.800 per liter

(An)