Rupiah Terpukul Sentimen Global
![Rendy Bimantara](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Rupiah Terpukul Sentimen Global Ilustrasi Rupiah Indonesia (Foto: Shutterstock)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/cdcb95b7-da89-415f-864d-03386dd04515.webp)
Jakarta, MI - Pada perdagangan Kamis (9/11), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup lesu ke level Rp15.655 per dolar AS. Hal ini merupakan pelemahan yang terjadi sepanjang tiga hari beruntun, sejak (7/11) lalu.
Para pelaku transaksi valuta asing, memperkirakan bahwa nilai rupiah masih akan terus melemah.
“Menurut hemat saya rupiah Indonesia (IDR) masih akan terpukul oleh sentimen negatif global,” kata Direktur Indosukses Futures Maruli Tua Sinambela kepada MonitorIndonesia.com, Jumat (10/11).
Maruli memperkirakan, bahwa pergerakan pasar saham di Asia-Pasifik yang menurun mengakibatkan aliran keluar modal dari Indonesia, dan memberikan tekanan tambahan pada nilai tukar Rupiah.
“Kondisi ini menunjukkan kompleksitas dinamika pasar global yang terus berubah, dan para pelaku pasar diharapkan untuk tetap waspada terhadap perkembangan lebih lanjut,” ungkapnya.
Menurutnya, perubahan dalam kebijakan moneter dan peristiwa ekonomi global dapat terus memainkan peran, dalam menentukan arah pasar keuangan dan nilai tukar mata uang.
Maruli juga memaparkan, bahwa pasar ekuitas di kawasan Asia-Pasifik kemungkinan akan menghadapi tekanan pada hari ini, Jumat (10/11). Hal ini terjadi seiring berlanjutnya suasana suram, dari kejadian pada sesi market Amerika Serikat semalam.
“Kenaikan imbal hasil Treasury dan pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengenai upaya lebih lanjut untuk menurunkan inflasi telah memicu penurunan pada indeks acuan S&P 500 AS, yang berdampak negatif pada bursa saham Asia,” ungkap Maruli.
“Di Jepang, Nikkei 225 melihat penurunan sebesar 0,76%, mengikuti kenaikan sebelumnya. Topix juga turun 0,49% pada pembukaan. Sementara itu, di Korea Selatan, Kospi dibuka 0,83% lebih rendah,” tutupnya. (Ran)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Pakar Ekonomi ke Tim Prabowo, Hati-hati dengan "Jebakan Batman" Sri Mulyani dan Airlangga Anthony Budiawan. [Dok MI]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/anthony-budiawan-1.webp)
Pakar Ekonomi ke Tim Prabowo, Hati-hati dengan "Jebakan Batman" Sri Mulyani dan Airlangga
27 Juni 2024 00:38 WIB
![Komisi XI Minta BI Berikan Penjelasan ke Masyarakat Soal Merosotnya Nilai Tukar Rupiah ke Dollar AS Komisi XI gelar Rapat Kerja dengan Gubernur Bank Indonesia (BI). (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/komisi-xi-gelar-rapat-kerja-dengan-gubernur-bank-indonesia-bi-foto-midhanis.webp)
Komisi XI Minta BI Berikan Penjelasan ke Masyarakat Soal Merosotnya Nilai Tukar Rupiah ke Dollar AS
24 Juni 2024 13:30 WIB
![Ekonom Sebut Pelemahan Rupiah Tanggung Jawab Pemerintah dan Otoritas Monoter Rupiah dan Dolar (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kurs-rupiah-terhadap-dolar.webp)
Ekonom Sebut Pelemahan Rupiah Tanggung Jawab Pemerintah dan Otoritas Monoter
23 Juni 2024 23:48 WIB
![Sri Mulyani Mengatakan The Fed dan Faktor Global Penyebab Kurs Rupiah Merosot: Ngawur dan Panik Sri Mulyani Indarwati (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/menteri-keuangan-sri-mulyani-indrawati-foto-ist.webp)
Sri Mulyani Mengatakan The Fed dan Faktor Global Penyebab Kurs Rupiah Merosot: Ngawur dan Panik
22 Juni 2024 13:26 WIB