Cabai Melejit, Badan Pangan Sarankan Masyarakat Mulai Tanam Sendiri

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 12 November 2023 10:42 WIB
Menanam Cabai di Pekarangan Rumah (Foto: Shutterstock)
Menanam Cabai di Pekarangan Rumah (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MI - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan penjelasan soal kenaikan harga cabai yang terjadi belakangan ini. Menurut Bapanas hal ini terjadi murni akibat faktor produksi yang tersedia jauh di bawah kebutuhan. Bapanas pun meminta Kementerian Pertanian untuk bisa membagikan bibit ke masyarakat untuk bisa menanam sendiri.

“Ya memang. Supply-demand, tidak bisa bohong. Nanti kita minta teman-teman Kementan untuk bantu bibit cabai. Tidak susah, itu ditanam sebentar (tumbuh),” kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi  kepada awak media di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (11/11).

Menurut Arief, menanam cabai di rumah sangat mudah karena tidak membutuhkan pekarangan yang luas. Cabai bahkan dapat ditanam dan tumbuh dengan baik hanya dalam polibag, sehingga masyarakat dapat mengatasi harga cabai yang mahal dengan menanam sendiri tanpa bergantung pada ketersediaan saat ini yang cenderung mahal.

Arief menyatakan bahwa Bapanas tidak lepas tangan terkait harga cabai yang tengah tinggi; pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus bekerja sama untuk membantu mengirimkan cabai dari daerah sentra ke daerah yang kekurangan.

"Harga komoditas cabai yang mengalami kenaikan ini kita tekan dengan memfasilitasi pengangkutannya dari daerah-daerah yang masih berproduksi dan harganya relatif lebih rendah. Kita sudah identifikasi sentra cabai di luar Jawa seperti di Sulsel yang siap memasok ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya,” ujarnya.

Mengutip panel harga Badan Pangan Nasional, rata-rata harga nasional cabai rawit merah di level konsumen kini dihargai Rp 73.160 per kg. Harga itu sudah jauh lebih tinggi dari harga acuan yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 40 ribu per kg-Rp 57 ribu per kg.(Ran)