Surplus Neraca Perdagangan Berikan Dampak Positif ke Rupiah

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 17 November 2023 15:03 WIB
Ilustrasi Rupiah (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi Rupiah (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MI – Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Oktober terhitung surplus. Hal ini memberikan sentimen yang baik bagi penguatan nilai tukar rupiah saat ini. Dalam rilis terbaru, data ekonomi Indonesia untuk bulan Oktober memberikan gambaran mengenai pertumbuhan ekspor, impor, dan neraca perdagangan.

Direktur Indosukses Futures Maruli Tua Sinambela mengatakan bahwa surplusnya neraca perdagangan memberikan gambaran positif terhadap stabilitas perdagangan negara. Surplusnya neraca perdagangan disebabkan kebijakan pengendalian impor pemerintah yang berhasil.

“Dampak terhadap nilai tukar rupiah akan merespons data neraca perdagangan, penurunan pertumbuhan impor Indonesia sebesar 2.42% pada Oktober dibandingkan tahun sebelumnya, yang bisa mencerminkan kebijakan pengendalian impor,” jelas Maruli kepada MonitorIndonesia.com, Jumat (17/11).

Menurut dia, kondisi ekonomi global dan regional berperan dalam dinamika neraca perdagangan Indonesia. Faktor-faktor seperti perang dagang, fluktuasi harga komoditas, dan kebijakan perdagangan global dapat mempengaruhi kinerja perdagangan Indonesia.

“Surplus dalam neraca perdagangan dapat memberikan dorongan positif terhadap Rupiah, sementara defisit dapat menimbulkan tekanan negatif,” ungkap Maruli.

Menurut Maruli, Investor dan pelaku pasar akan memperhatikan data ini dalam konteks sentimen pasar dan perkiraan pertumbuhan ekonomi global. Walaupun suplus, dia juga memperhatikan  pertumbuhan ekspor yang sedikit menurun, sehingga pemerintah mungkin perlu mengevaluasi strategi untuk meningkatkan daya saing produk domestic.

“Upaya untuk memperkuat neraca perdagangan dapat menjadi fokus kebijakan ekonomi guna menjaga stabilitas mata uang rupiah di tengah dinamika pasar global” tutupnya.(Ran)