Pembiayaan Kendaraan Listrik Bisa Capai Rp 170 Miliar

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 19 November 2023 11:34 WIB
Presiden Joko Widodo Meresmikan Peluncuran SPKLU) Ultra Fast Charging Pertama Di Indonesia (Foto: Setkab RI)
Presiden Joko Widodo Meresmikan Peluncuran SPKLU) Ultra Fast Charging Pertama Di Indonesia (Foto: Setkab RI)

Jakarta, MI - Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila memperkirakan pembiayaan kendaraan listrik pada tahun 2023 mencapai Rp 170 miliar. Perkiraan tersebut untuk pembiayaan  segmen roda dua dan roda empat.

“Kalau tahun ini, kita perkirakan bisa tutup (pembiayaan kendaraan listrik) hingga Rp 160-170 miliar,” kata Dewa Made Susila di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (18/11).

Dengan capaian positif dari kedua segmen hingga Oktober, yang mencapai Rp140 miliar dari kendaraan listrik, kepercayaan diri menyoal angka pembiayaan kendaraan listrik meningkat. Namun, jumlah pembiayaan tetap didominasi oleh kendaraan roda empat.

“Tahun ini baru sampai Oktober saja, sudah sampai Rp140 miliar dari motor dan mobil. Komposisinya 70 banding 30 persen,” kata Dewa Made Susila menjelaskan.

Menurut dia, perkembangan tren elektrifikasi di Indonesia sudah sangat begitu pesat, terlihat berkat respon konsumen elektrik di Indonesia yang sudah teredukasi dengan baik.

“Kita melihat memang kendaraan listrik ini cukup positif trennya, terlebih jika ditambah dengan infrastruktur yang cukup baik lagi itu akan lebih bagus lagi ke depannya,” kata dia.

Meski begitu, jika dibandingkan dengan keseluruhan pembiayaan yang ada di Adira Finance, porsi pembiayaan kendaraan listrik cenderung masih kecil yakni baru mencapai 1-2 persen saja. Dengan adanya perkembangan infrastruktur dan juga edukasi yang lebih, Adira Finance meyakini akan terjadinya kenaikan yang cukup positif.

Menurut catatan yang dibagikan, pembiayaan Adira Finance secara keseluruhan mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 39%  menjadi Rp30,4 triliun pada kuartal ketiga tahun 2023. Pada September 2023, piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan meningkat 26%, mencapai Rp52,8 triliun.(Ran)