Kementan lakukan Percepatan Tanam Padi di Karawang

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 20 November 2023 22:32 WIB
Gerakan Percepatan Tanam Padi (Foto: Antara)
Gerakan Percepatan Tanam Padi (Foto: Antara)

Jakarta, MI - Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar tanam padi sebagai bagian dari Gerakan Percepatan Tanam Padi Musim Tanam 1 (MT1) Oktober 2023 - Maret 2024 (OKMAR) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Gerakan tersebut merupakan bagian dari dukungan terhadap upaya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang fokus memperkuat akselerasi produksi berbagai komoditas strategis nasional sebagai pondasi untuk mewujudkan swasembada pangan.

Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah, di Jakarta, Senin, mengatakan Gerakan Percepatan Tanam Padi MT1 (OKMAR) merupakan gerakan inklusif. Oleh karena itu, dia mendorong berbagai pihak untuk bersatu dalam mendukung gerakan ini.

"Para petani adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sehari-hari berjuang untuk menyediakan kita dengan makanan yang melimpah. Marilah kita berdiri di belakang mereka, memberikan dukungan, dan turut serta dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan," kata Andi.

Andi menerangkan, sebagai bentuk dukungan percepatan ketahanan pangan, Ditjen Perkebunan juga menginisiasi pengoptimalan tanaman padi dan jagung yang dapat diintegrasikan di lahan perkebunan, seperti yang sebelumnya telah dilakukan di Manado, Sulawesi Utara.

"Kita sudah melakukan integrasi tanaman jagung dengan kelapa di Manado sebagai percontohan. Untuk selanjutnya akan kita terapkan ke daerah lain," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Asep Hazar, menilai Gerakan Percepatan Tanam Padi MT1 (OKMAR) sangat penting untuk Desa Kutawargi, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang sebagai pemasok padi terbesar di Jawa Barat.

"Gerakan tanam padi saat ini berlokasi di Kelompok Tani Mindilamping Desa Kutawargi Kecamatan Rawamerta. Luas sawahnya kurang lebih 2 Ha dengan hamparan 200 Ha, menggunakan varietas Inpari 32," ungkap Asep.

Kabupaten Karawang, tambahnya, masih terkenal sebagai lumbung padi Jawa Barat yang mampu mensuplai kebutuhan beras untuk ibu kota dan daerah lainnya yang produksi padinya rendah. Oleh karena itu, kondisi tersebut harus dipertahankan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.(Ant/Ran)