Harga Emas Naik Terus, Tertinggi Sejak Oktober

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 25 November 2023 22:34 WIB
ILustrasi Emas Naik (Foto: Freepik)
ILustrasi Emas Naik (Foto: Freepik)

Jakarta, MI - Harga emas kembali menguat ke level US$ 2000 per troy ons minggu ini, jadi pemilik emas harusnya bergembira. Harga emas di pasar spot menguat 0,51%  pada perdagangan kemarin, Jumat (24/11). Harga emas ditutup di posisi US$ 2.001,97 per troy ons, menurut data Refinitiv.

Setelah itu, kenaikan harga harian memperlihatkan peningkatan sebesar 1,11% sepanjang pekan ini, yang menunjukkan bahwa harga emas global terus meningkat selama dua minggu berturut-turut. Posisi penutupan kemarin juga mencapai rekor tertinggi sejak 30 Oktober 2023.

Penguatan emas terjadi seiring dengan melemahnya dolar Amerika Serikat (AS). Pada kemarin indeks DXY terpantau ditutup di angka 103,40, nilai ini menyusut dibandingkan posisi hari sebelumnya sebesar 103,77.

Pelemahan dolar AS terjadi seiring dengan efek inflasi yang melandai lebih baik dari perkiraan dan mendinginnya kondisi pasar tenaga kerja. Data terbaru hingga Oktober 2023, menunjukkan arah inflasi sudah semakin melandai ke posisi 3,2% secara tahunan (yoy). Nilai tersebut lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,7% (yoy) dan proyeksi pasar yang melandai di 3,3% (yoy).

Sementara dari sisi pasar tenaga kerja yang mendingin tercermin dari data pekerjaan yang tercatat di luar sektor pertanian atau non-farm payroll hingga Oktober 2023 berada di angka 150.000, menyusut dari bulan sebelumnya sebesar 297.000 dan lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 180.000. Tingkat pengangguran juga sudah naik ke angka 3,9% dari sebelumnya 3,8%.

Kedua indikator tersebut menjadi kesatuan yang cukup memungkinkan prospek kebijakan moneter akan melunak paling tidak hingga akhir tahun ini. Menurut alat pemeringkat FedWatch Tool, peluang pemangku kebijakan dalam bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan kembali menahan suku bunga pada rapat FOMC 13 Desember 2023 mendatang sudah berada di 95,50%.

Emas sangat sensitif terhadap sentimen suku bunga. Jika suku bunga ditahan maka dolar AS akan melandai. Hal ini akan berimbas positif ke emas karena membuat harga emas semakin terjangkau dibeli.

Permintaan yang meningkat juga mendorong kenaikan harga emas. Khususnya di China, harga emas naik dari US$ 40-50 per troy ons menjadi US$ 43-58 per troy ons.(Ran)