Setelah Pecahkan Rekor, Harga Emas Kembali Terkoreksi

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 6 Desember 2023 08:53 WIB
Emas Suisse (Foto: Bloomberg)
Emas Suisse (Foto: Bloomberg)

Jakarta, MI - Karena dolar AS kembali menguat, investor menahan diri untuk tidak melakukan taruhan besar menjelang rilis data pekerjaan utama AS. Rilis data itu dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai tingkat suku bunga AS. Hal itu berimbas pada harga emas yang turun pada hari Selasa (5/12) setelah mencapai level tertinggi sepanjang sesi sebelumnya.

Harga emas spot turun 0,5% pada US$2.020,29 per ounce pada pukul 15:10 WIB (2010 GMT). Emas batangan sempat naik ke rekor tertinggi $2.135,40 pada hari Senin, sebelum turun lebih dari $100 dalam satu hari dan ditutup lebih dari 2% lebih rendah.

Emas berjangka AS ditutup turun 0,3% pada $2,036.30. "Momentum yang mendorong emas ke rekor tertinggi pada hari Senin mungkin gagal dalam jangka pendek karena ketidakpastian waktu pelonggaran moneter AS, tetapi risiko geopolitik yang lebih luas akan memberikan dorongan menuju puncak baru," kata para analis dikutip dari Bloomberg, Rabu (6/12).

Sebelumnya, Direktur Indosukses Futures Maruli Tua Sinambela mengatakan Pasar emas saat ini menjadi sorotan utama dalam ranah ekonomi global.

Menurutnya ada hal yang perlu diwaspadai terkait kenaikan harga emas ini, terkait kebijakan moneter seharusnya tidak diambil terlalu dini, pelaku pasar seharusnya berhati-hati dalam menafsirkan trend saat ini.

”Meskipun pasar emas sedang mengalami reli yang kuat, kita harus tetap waspada karena harga mungkin telah masuk ke wilayah overbought,” jelasnya.