Perang Dagang Memanas! Harga Minyak Dunia Terpukul

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 6 Februari 2025 08:04 WIB
Harga Minyak Dunia Tertekan Akibat Ketidakpastian Geopolitik dan Ancaman Tarif Energi (Foto: Ist)
Harga Minyak Dunia Tertekan Akibat Ketidakpastian Geopolitik dan Ancaman Tarif Energi (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Harga minyak mentah global terus tertekan, mendekati level terendah tahun ini akibat ketidakpastian geopolitik dan ancaman tarif energi yang membayangi prospek pasar. Kebijakan Presiden AS Donald Trump, termasuk usulannya untuk mengambil alih Gaza serta ketegangan dagang dengan China, menjadi faktor utama yang menambah tekanan di pasar energi.

Penurunan Harga Minyak Mentah Global

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di atas US$71 per barel setelah mengalami penurunan 2,3% pada Rabu (5/2/2025), menghapus seluruh kenaikan harga sejak awal tahun. Sementara itu, minyak Brent melemah hingga ditutup di bawah US$75 per barel.

Faktor-faktor yang Menekan Pasar Energi

Ketegangan kian meningkat menjelang penerapan tarif balasan dari China terhadap Amerika Serikat yang dijadwalkan mulai Senin. Langkah ini berpotensi memicu perang dagang yang lebih luas, memengaruhi stabilitas ekonomi global, dan menekan permintaan energi dunia.

Investor mulai menarik diri dari pasar minyak mentah dan bahan bakar sejak pelantikan Trump, yang menyebabkan harga terus menurun. Namun, kekhawatiran terhadap potensi pembatasan lebih lanjut terhadap pasokan minyak dari Iran dan Rusia, serta sanksi yang tertunda terhadap minyak mentah dari Kanada dan Meksiko, masih membayangi pasar. 

Beberapa jenis minyak mentah dari Timur Tengah justru menguat akibat kondisi ini. Arab Saudi, misalnya, menaikkan harga minyak unggulannya untuk pasar Asia dengan kenaikan tertinggi dalam lebih dari dua tahun.

Dampak Terhadap Persediaan dan Pergerakan Harga

Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah komersial nasional mencatat lonjakan terbesar dalam hampir satu tahun. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh naiknya impor dari Kanada sebelum penerapan tarif awal. Meskipun kenaikan stok minyak merupakan tren umum di awal tahun, jumlahnya masih berada di bawah rata-rata musiman.

Pergerakan Harga Minyak:

  • WTI untuk pengiriman Maret naik 0,3% menjadi US$71,23 per barel pada pukul 07:39 pagi waktu Singapura.
  • Brent untuk penyelesaian April turun 2,1% dan ditutup pada US$74,61 per barel.

Topik:

harga-minyak-global perang-dagang donald-trump