Pandu Sjahrir Ungkap Sumber Modal Operasional Danantara

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 24 Februari 2025 16:17 WIB
Chief Operating Officer (COO) Bidang Operasional Danantara Dony Oskaria (Kiri), Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Perkasa Roeslani (Tengah), dan COO bidang Investasi Pandu Patria Sjahrir (Kanan) (Foto: Repro)
Chief Operating Officer (COO) Bidang Operasional Danantara Dony Oskaria (Kiri), Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Perkasa Roeslani (Tengah), dan COO bidang Investasi Pandu Patria Sjahrir (Kanan) (Foto: Repro)

Jakarta, MI - Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Patria Sjahrir, secara terbuka mengungkapkan rincian mengenai sumber dana yang digunakan oleh Danantara dalam menjalankan operasionalnya.

Pandu menjelaskan bahwa sumber utama dana yang dimiliki Danantara berasal dari setoran modal yang telah disediaka, serta dividen yang diterima dari perusahaan-perusahaan yang menjadi bagian dari portofolio Danantara.

Pernyataan ini disampaikan usai menyaksikan peluncuran resmi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Halaman Tengah Istana Merdeka, pada Senin (24/2/2025).

"Sumber dana kami adalah setoran modal yang sudah ada, dan nantinya juga akan ada dana yang berasal dari dividen dari badan usaha yang kami kelola," katanya.

Pandu menambahkan bahwa Danantara akan mengalokasikan dana tersebut untuk berinvestasi, baik di pasar publik maupun pasar swasta (private market).

"Kami akan melihat kedua jenis pasar tersebut, baik yang sudah ada maupun yang akan berkembang. Tugas utama kami adalah menjadi agen pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan bukan sekadar mencari keuntungan," jelasnya.

Selain itu, Ketua Umum AFTECH itu juga menegaskan bahwa Dana Danantara tidak hanya berasal dari setoran awal, tetapi juga akan didorong oleh pendapatan dividen yang terus mengalir setiap tahun. 

"Danantara baru mulai, dan kami akan bertahap dalam berinvestasi. Dana yang kami miliki akan berkembang seiring waktu, bergulung begitu," tuturnya.

Mengenai kemungkinan penggalangan dana (fundraising) dari pihak lain, Pandu menyampaikan bahwa Danantara terbuka untuk melakukan joint venture atau bekerja sama dengan investor asing, namun dengan prinsip "skin in the game," yang berarti Danantara juga akan berinvestasi langsung dalam proyek-proyek yang dijalankan. 

"Kalau ada investor asing yang ingin bergabung, kami terbuka, dan kami bisa menjadi pemimpin dalam transaksi investasi. Tetapi, seperti yang disampaikan Pak Rosan, kami juga ikut berinvestasi, bukan hanya mencari profit semata," bebernya.

Namun demikian, Pandu juga mengonfirmasi bahwa saat ini, belum ada investor asing yang bergabung dengan Danantara. 

"Investor asing belum ada, tetapi kami siap untuk menjalin kemitraan jika ada peluang yang sesuai dengan visi kami," ucap Pandu. 

Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto resmi meneken sejumlah beleid terkait Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Jakarta, Senin (24/2/2025).

Beleid itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara. 

Presiden Prabowo Subianto juga menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.

Topik:

bpi-danantara danantara pandu-patria-sjahrir