Petinggi Astra (ASII) Bambang Brodjonegoro dan Suparno Djasmin Mundur, Ada Apa?

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 27 Maret 2025 14:14 WIB
PT Astra International Tbk. (ASII) (Foto: Dok MI)
PT Astra International Tbk. (ASII) (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Dua eksekutif penting di PT Astra International Tbk. (ASII), yakni Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dan Suparno Djasmin, mengundurkan diri dari jabatannya.

Berdasarkan keterbukaan informasi pada Selasa (25/3/2025), Astra menerima surat pengunduran diri Bambang Brodjonegoro dari posisinya sebagai Komisaris Independen. 

Keputusan ini diambil menyusul penunjukan Bambang sebagai Dean of The Asian Development Bank Institute (ADBI), sebuah lembaga riset prestisius di Asia.

Sementara itu, Suparno Djasmin juga mengajukan pengunduran diri dari jabatan Direktur Astra karena telah memasuki masa pensiun.

Bambang diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen Astra berdasarkan keputusan rspat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) per 17 Juni 2021.

Bambang sebelumnya telah menjabat serangkaian posisi penting di pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia (2011-2013) dan Menteri Keuangan Republik Indonesia (2014-2016). 

Sebelumnya, Bambang menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional pada periode 2016-2019 serta Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional pada 2019-2021.

Selain mundur dari jabatan Komisaris Independen Astra, Bambang telah terlebih dahulu mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Independen di PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) dengan alasan yang sama. 

Sementara Suparno Djasmin telah lama duduk di jajaran direksi Astra. Ia diangkat pertama kali sebagai Direktur Astra berdasarkan keputusan RUPS Tahunan per 29 April 2014.

Saat ini, Suparno Djasmin masih memegang berbagai posisi strategis di beberapa perusahaan, di antaranya sebagai Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Jiwa Astra dan PT Federal International Finance.

Ia juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Toyota Astra Financial Services, Komisaris PT Astra Honda Motor, Presiden Direktur PT Sedaya Multi Investama dan Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun Astra.  

Astra akan menggelar RUPS Tahunan pada Mei 2025 nanti. Di antara agenda RUPS Tahunan itu adalah tebaran dividen. 

Astra sendiri telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp34,05 triliun sepanjang 2024. Astra kemudian akan mengusulkan dividen final tahun buku 2024 sebesar Rp308 per saham.

Topik:

astra-international asii bambang-brodjonegoro suparno-djasmin