Pariwisata Berkualitas Bawa Dampak Nyata bagi Ekonomi Indonesia

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 17 April 2025 16:38 WIB
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat Pembukaan “The 37th Joint Commission Meeting for CAP-CSA” di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (16/4/2025). (Foto: Dok Kemenpar)
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat Pembukaan “The 37th Joint Commission Meeting for CAP-CSA” di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (16/4/2025). (Foto: Dok Kemenpar)

Jakarta, MI - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menegaskan peran penting sektor pariwisata sebagai salah satu pilar utama penggerak ekonomi nasional. 

Hal tersebut ia sampaikan saat membuka “The 37th Joint Commission Meeting for CAP-CSA” di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Menurut Widiyanti, pariwisata sebagai sektor jasa yang berbasis pada keindahan alam, kekayaan seni dan budaya, serta kreativitas masyarakat. Kombinasi itulah yang mampu memberikan manfaat nyata bagi negara utamanya masyarakat secara langsung.

Perjalanan pariwisata yang meningkat dan kian berkualitas mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan.

Di tahun 2024, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 13,9 juta kunjungan, diestimasikan menghasilkan devisa senilai 16,7 miliar dolar AS.  

Tidak kalah signifikan, perjalanan wisatawan nusantara sepanjang tahun 2024 juga mencapai 1,02 miliar perjalanan, menunjukkan pertumbuhan tinggi dibandingkan tahun 2023.

Peran sektor pariwisata dalam mendorong perekonomian Indonesia kian nyata, dengan estimasi kontribusi mencapai 4,04 persen pada tahun 2024.

“Kunjungan wisatawan mancanegara dan perjalanan wisatawan nusantara secara bersama-sama menciptakan perputaran ekonomi yang kuat di seluruh Indonesia,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Kamis (17/4/2025).

Manfaat besar yang dihasilkan sektor pariwisata juga tercermin dalam perannya sebagai pencipta lapangan kerja. Tak hanya dari segi jumlah, tetapi juga dari sisi peningkatan kualitas dan kompetensi. Tercatat sektor pariwisata menciptakan sekitar 25,01 juta tenaga kerja pada tahun 2024.

Widiyanti menjelaskan bahwa, di tengah tekanan global dan ketidakpastian geopolitik, sektor pariwisata sebagai ekspor jasa dapat semakin berperan, sebagai sektor yang adaptif, tangguh, dan inklusif. Sehingga, ini saat yang tepat untuk mengintensifikasi pengembangan, semakin menjadikan pariwisata sebagai salah satu tumpuan ekonomi nasional. 

“Sektor pariwisata relatif bebas dari hambatan tarif maupun proteksi perdagangan, pariwisata juga mampu terus tumbuh dan menciptakan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” papar Widiyanti.

Sebagai bentuk dukungan terhadap Asta Cita ke-3, 4, 6, dan 8 Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Pariwisata terus mendorong pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan berkualitas. Upaya ini menjadi bagian penting dari strategi pembangunan ekonomi nasional yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.

Topik:

pariwisata kemenpar pertumbuhan-ekonomi