Usai Sempat Merosot, Kepercayaan Konsumen RI Kembali Menguat

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 10 November 2025 16:13 WIB
Indeks Keyakinan Konsumen Kembali Naik (Foto: Ist)
Indeks Keyakinan Konsumen Kembali Naik (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dirilis Bank Indonesia menunjukkan pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi. Pada Oktober 2025, IKK tercatat naik 6,2 basis poin (bps) menjadi 121,2, setelah pada dua bulan sebelumnya sempat mengalami penurunan berturut-turut. Pada September 2025, IKK berada di level 115.

Kembalinya tren positif ini mengindikasikan bahwa optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini dan prospek ke depan mulai menguat.

Sebagai informasi, IKK merupakan indikator yang dapat digunakan untuk memprediksi perkembangan konsumsi dan tabungan rumah tangga.

IKK sendiri menggunakan tahun acuan dengan nilai 100. Artinya indeks kepercayaan konsumen pada September 2025 berada di zona optimistis atau di atas nilai acuan. 

"Survei Konsumen Bank Indonesia pada Oktober 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

Jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, IKK pada Oktober 2025 mengalami kenaikan untuk seluruh kelompok. IKK tertinggi tercatat pada responden pengeluaran >Rp5 juta (125,3), diikuti oleh responden pengeluaran Rp4,1-5 juta (120,4). 

Berdasarkan kelompok usia, IKK juga meningkat pada seluruh kelompok usia, dengan optimisme tertinggi pada kelompok usia 20-30 tahun (125). Secara spasial, IKK mengalami peningkatan di mayoritas kota yang disurvei, terutama di Medan, Pontianak, dan Padang.

Lebih lanjut, Denny menjelaskan bahwa perkembangan keyakinan konsumen pada Oktober 2025 ditopang oleh kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). 

IKE tercatat sebesar 109,1 atau lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 102,7. Begitu juga IEK yang berada di level 133,4, turun dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 127,2. 

Jika dirincikan lagi maka kenaikan IKE disebabkan oleh indeks pembelian barang tahan lama yang meningkat 4,3 bps (dari 103,2 ke 107,5), indeks penghasilan saat ini melonjak 4,2 bps (dari 112,9 ke 117,1) dan indeks ketersediaan lapangan kerja yang tumbuh 10,6 bps (dari 92 ke 102,6).

Sebagai tambahan, komponen indeks ketersediaan lapangan kerja tercatat mengalami peningkatan paling signifikan. Padahal, dalam lima bulan sebelumnya, indikator ini terus berada pada zona pesimistis atau di bawah angka 100.

Adapun kenaikan pada IEK terutama ditopang oleh melonjaknya indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja sebesar 8,9 bps, dari 123,1 menjadi 132. Selain itu, indeks ekspektasi penghasilan turut naik 4,1 bps, dari 134,3 menjadi 138,4, dan indeks ekspektasi kegiatan usaha meningkat 3,6 bps, dari 124,2 menjadi 129,6.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan keyakinannya bahwa optimisme publik terhadap prospek perekonomian nasional akan kembali pulih, terutama setelah dirinya resmi menjabat sebagai bendahara negara pada awal September lalu.

Purbaya tak menampik bahwa tingkat kepercayaan masyarakat sempat merosot tajam pada September 2025, pasca gelombang aksi demonstrasi yang terjadi di sejumlah kota besar.

Ia menunjukkan bahwa Indeks Kepercayaan Konsumen kepada Pemerintah (IKKP) milik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sempat berada di level 101,5 pada September 2025 (turun drastis dari 117,3 pada bulan sebelumnya). Kendati demikian, IKKP kembali meningkat menjadi 113,3 pada Oktober 2025.

Sejalan, survei LPS juga menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sempat berada di level 90,5 pada September 2025. Indeks itu kembali naik ke 96,5 pada Oktober 2025.

"[IKK] menuju ke arah positif, ke arah 100 lagi. Jadi sudah baik. Daya belinya membaik dan sentimen ke pemerintahan, ke Pak Presiden Prabowo, juga sudah baik," kata Purbaya, Senin (27/10/2025). 

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah ke depan akan berfokus menjalankan berbagai program percepatan pertumbuhan ekonomi sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.

Purbaya juga mengakui gaya komunikasinya sempat menjadi perhatian publik karena dinilai terlalu lugas, misalnya ketika ia meminta kementerian/lembaga mempercepat realisasi belanja. Namun, ia menegaskan percepatan belanja negara di kuartal IV/2025 merupakan arahan langsung Presiden.

"Sepertinya saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah, itu juga atas perintah Bapak Presiden. Jadi saya enggak berani gerak sendiri. Jangan menganggap saya koboi, saya hanya perpanjangan tangan Bapak Presiden," tutur Purbaya.

Topik:

indeks-keyakinan-konsumen ikk konsumsi-rumah-tangga