Myanmar Kian Memanas, Militer Ingatkan Kedubes Asing

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 1 Februari 2021 14:02 WIB
Monitorindonesia.com - Militer Myanmar mengingatkan misi diplomatik asing di negara itu agar tidak membuat asumsi terkait ketegangan poitik yang berlangsung di negara itu beberapa pekan terakhir. Kedutaan besar beberapa negara pada Jumat pekan lalu, menyampaikan keprihatinan atas perkembangan di Myanmar menyusul potensi kudeta militer untuk menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi. Dalam pernyataan bersama, negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan anggota Uni Eropa, mendesak militer untuk mematuhi norma-norma demokrasi serta menentang segala upaya untuk mengubah hasil pemilu atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar. Sementara itu, dalam pernyataan resmi yang dirilis di Facebook, Minggu (31/1/2021), militer dengan tegas menepis tuduhan berupaya menghalangi transisi demokrasi. Mereka juga mengingatkan agar para perwakilan misi asing menghindari untuk membuat asumsi tidak beralasan terkait kondisi di di negara tersebut,  saat ini. Pernyataan ini disampaikan, sebelum pemimpin pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi ditangkap bersama para pejabat partai berkuasa, Liga Nasional untuk Demokrasi, lainnya. Mereka ditangkap menjelang sidang pembukaan parlemen yang digelar Senin (1/2/2021). Militer Myanmar pekan lalu mengancam akan mengambil tindakan sebagai respons atas tuduhan kecurangan pemilu yang digelar 8 November 2020. Pemilu tersebut menghasilkan kemenangan telak partai berkuasa yang dipimpin Aung San Suu Kyi. (ndi)

Topik:

kudeta myamnar myanmar Kudeta Militer