Pembalasan, Jerman Larang Penerbangan Rusia

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 3 Juni 2021 19:39 WIB
Berlin, Monitorindonesia.com - Penerbangan antara Rusia dan Jerman dihentikan sementara pada Selasa (2/6/2021). Hal itu dilakukan Jerman setelah Rusia menolak untuk memperbarui izin Lufthansa untuk terbang ke Moskwa tepat waktu, sehingga memicu tanggapan balasan dari Berlin. Situs internet Bandara Frankfurt menunjukkan dua penerbangan, satu dioperasikan oleh Lufthansa dan satu oleh Aeroflot Rusia, telah dibatalkan pada hari Rabu, meskipun penerbangan malam Lufthansa ke Moskwa terdaftar telah berangkat. "Otoritas Rusia telah mengeluarkan izin untuk penerbangan penumpang ke Rusia pada Juni. Penerbangan Lufthansa terjadwal ke Moskwa dan St Petersburg dapat dilanjutkan," kata Lufthansa dalam satu pernyataan sebagaimana dilaporkan Reuters, Kamis (3/6/2021) Perselisihan itu mengikuti langkah-langkah Uni Eropa untuk menghentikan penerbangan menuju Rusia dari melintasi wilayah udara Belarusia. Kisruh terjadi setelah Minsk menggunakan ancaman bom palsu untuk memaksa penerbangan intra-UE mendarat dan kemudian menangkap seorang jurnalis pembangkang di dalamnya. Moskwa menolak untuk menyetujui rencana penerbangan terbaru dari beberapa maskapai Eropa yang dirancang untuk membiarkan pesawat mereka mencapai Rusia tanpa melintasi sekutu dekatnya Belarus. Kementerian transportasi Jerman menyatakan telah menanggapi setelah otoritas penerbangan Rusia FATA gagal memperbarui hak terbang Lufthansa untuk Juni tepat waktu, yang berarti penerbangan yang dijadwalkan berangkat Rabu pagi harus dibatalkan. “Atas dasar praktik timbal balik standar, Kantor Penerbangan Federal belum memberikan persetujuan lebih lanjut untuk penerbangan oleh maskapai Rusia,” kata kementerian sebelumnya pada hari Rabu. Lufthansa juga tidak menyatakan apakah dimulainya kembali layanannya ke Moskwa pada Rabu malam berarti penerbangan itu sekarang menghindari wilayah udara Belarusia.[Yohana RJ]   Sumber : Reuters

Topik:

Penerbangan Jerman-Rusia

Berita Sebelumnya

Badai Filipina, 3 Tewas Ribuan Mengungsi

Berita Selanjutnya

Australia Temukan Virus Varian Delta Covid-19