Etiopia Diambang Perang, Warga Bergabung Pertahankan Ibu Kota

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 November 2021 09:49 WIB
Addis Ababa, Monitorindonesia.com – Pemerintah Etiopia mengumumkan keadaan darurat nasional yang berlaku segera dan mengajak warga untuk bergabung mempertahankan ibu kota Addis Ababa. Pasalnya kelompok pemberontak dari wilayah utara Tigray mengancam akan merebutnya. "Keadaan darurat bertujuan untuk melindungi warga sipil dari kekejaman yang dilakukan oleh kelompok teroris TPLF di beberapa bagian negara Etiopa," demikian laporan Fana Broadcasting yang berafiliasi dengan pemerintah pada Selasa (2/11/2021). Dalam setahun belakangan, Front Pembebasan Rakyat Tigray telah memerangi pemerintah federal. Untuk itu, pihak berwenang di Addis Ababa mengatakan kepada penduduk untuk mendaftarkan senjata mereka dalam dua hari ke depan dan bersiap untuk mempertahankan kota. Keadaan darurat enam bulan memungkinkan, antara lain, pembuatan penghalang jalan, terganggunya layanan transportasi, jam malam diberlakukan dan militer mengambil alih di daerah-daerah tertentu. Siapa pun yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok teroris juga dapat ditahan tanpa surat perintah pengadilan, sementara setiap warga negara yang telah mencapai usia wajib militer dapat dipanggil untuk berperang. “Negara kita menghadapi bahaya besar terhadap eksistensi, kedaulatan, dan persatuannya. Dan kami tidak dapat menghilangkan bahaya ini melalui sistem dan prosedur penegakan hukum yang biasa," kata Menteri Kehakiman Gedion Timothewos dalam konferensi pers. Dia mengatakan, siapa pun yang melanggar keadaan darurat akan menghadapi tiga hingga 10 tahun penjara, untuk pelanggaran seperti memberikan dukungan finansial, material atau moral kepada kelompok teroris. Sumber: Fana

Topik:

global etiopa addis ababa