Australia Catat Peningkatan Kasus Covid-19, Aktivitas Ekonomi Terganggu

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Desember 2021 14:14 WIB
Monitorindonesia.com - Australia kembali mencatat lonjakan kasus Covid-19 pada hari ini ketika wabah varian Omicron yang sangat menular mengganggu pembukaan kembali kegiatan ekonomi secara bertahap. Sementara itu, para pemimpin negara itu berdebat tentang kontrol perbatasan domestik. Tiga negara bagian, New South Wales (NSW), Victoria, dan Queensland baru saja melaporkan jumlah kasus di bawah 10.000 kasus sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (28/12/2021). Akan tetapi kini angka itu tengah menuju melampaui rekor total 10.186 kasus pada hari sebelumnya. Ada lima kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan, namun pihak berwenang tidak merinci apakah ada yang terkait dengan varian Omicron. Lima negara bagian dan teritori lain di negara itu, yang juga mengalami wabah virus, belum melaporkan angka. Varian Omicron, yang menurut para ahli medis lebih mudah menular meski kurang ganas daripada jenis sebelumnya, mulai menyebar di Australia tepat ketika negara itu memulai rencananya untuk membuka kembali kegiatan ekonomi setelah hampir dua tahun penguncian. Dengan jumlah kasus yang kembali meningkat, meskipun tingkat vaksinasi lebih dari 90 persen untuk warga Australia berusia di atas 16 tahun, para pemimpin negara bagian negara itu kembali melakukan pengetatan seperti wajib mengenakan masker dan check-in kode QR di tempat-tempat umum. Hanya saja meningkatnya jumlah kasus telah menyebabkan isolasi mandiri wajib bagi ribuan pekerja di sektor perhotelan, hiburan, dan maskapai penerbangan. Sektor tersebut merupakan yang paling parah terkena penguncian yang mengakibatkan pertunjukan teater dibatalkan, restoran ditutup, dan penerbangan ditunda. Wabah baru juga telah memicu perdebatan politik domestik yang kacau yang mendefinisikan sebagian besar pandemi karena beberapa negara menolak seruan untuk menghapus kontrol perbatasan internal. NSW yang merupakan sepertiga dari 25 juta penduduk Australia, meminta negara tetangga Queensland untuk beralih dari pengujian klinis wajib ke pengujian antigen cepat di tempat untuk orang-orang yang bepergian ke negara bagian yang populer turis itu menyusul keluhan waktu tunggu berjam-jam . Menteri Kesehatan NSW, Brad Hazzard mengatakan seperempat dari tes PCR negara bagiannya adalah "tes pariwisata" sehingga menyebabkan tekanan besar pada sistem kesehatan, antrean pengujian yang luar biasa panjang dan waktu tunggu hasil yang terkadang berhari-hari. Dalam satu kasus, sebuah klinik pengujian di Sydney mengirimkan hasil tes negatif yang salah kepada sekitar 1.400 orang. Hazzard mengatakan kecerobohan itu adalah hasil dari "kesalahan manusia, dan ketika orang berada di bawah tekanan, kesalahan manusia lebih sering terjadi". Sedangkan Queensland telah berjanji untuk meninjau aturan pengujian perbatasan mulai 1 Januari, tetapi Hazzard mendesak Queensland untuk segera membatalkan aturan tersebut.

Topik:

Australia Covid Global