Bank Sentral Thailand: Ekonomi Thailand akan Melanjutkan Pemulihan Tetapi Risiko Meningkat

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 12 April 2022 16:49 WIB
Jakarta, MI - Ekonomi Thailand akan terus pulih, didorong oleh peningkatan permintaan lokal dan jumlah wisatawan asing, sementara guncangan negatif baru-baru ini berdampak terbatas pada pemulihan, menurut pertemuan kebijakan terakhir bank sentral. Namun, risiko penurunan terhadap pertumbuhan jangka pendek meningkat, karena mungkin ada kekurangan bahan mentah yang berkepanjangan sementara rumah tangga dan bisnis dapat terpengaruh oleh biaya yang lebih tinggi, menurut yang dirilis pada Selasa (12/4). Pada 30 Maret, komite kebijakan moneter Bank of Thailand dengan suara bulat memilih untuk meninggalkan suku bunga acuan pada rekor terendah 0,50 persen, sejak Mei 2020, mempertahankan dukungan untuk pertumbuhan. Tinjauan kebijakan berikutnya adalah pada bulan Juni, dan sebagian besar ekonom memperkirakan tidak ada perubahan kebijakan sepanjang tahun ini. BOT memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,2 persen tahun ini dan 4,4 persen tahun depan, dengan wisatawan asing masing-masing sebesar 5,6 juta dan 19 juta. Ini memperkirakan inflasi pada 4,9 persen tahun ini, melebihi kisaran target 1-3 persen, sebelum melambat menjadi 1,7 persen tahun depan. Ekspektasi inflasi jangka menengah tetap dalam kisaran target sementara inflasi yang diteruskan ke upah dinilai terbatas karena pemulihan yang rapuh di pasar tenaga kerja dan pemulihan yang tidak merata di seluruh industri, kata risalah tersebut. "Ketenagakerjaan tetap lebih rendah dari tingkat pra-pandemi dan mungkin pulih lebih lambat daripada krisis sebelumnya," kata mereka. Sementara komite terus fokus pada pertumbuhan, itu harus menilai kembali keseimbangan risiko di periode mendatang "ketika pemulihan ekonomi yang kuat dilanjutkan dan risiko terkait mereda", isi risalah tersebut seperti dikutip dari CNA pada Selasa (12/4). Tentang pengetatan kebijakan kedepan, Gubernur Sethaput Suthiwartnarueput mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa BOT akan mengawasi tanda-tanda "penyimpangan dari pemulihan yang diharapkan" seperti efek putaran kedua pada harga dan ekspektasi inflasi yang tidak terkendali. #Thailand

Topik:

Thailand