Gembong Narkoba Fredy Pratama Masih di Thailand, Ini Lokasi Sembunyinya


Jakarta, MI - Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa memastikan, gembong narkoba Fredy Pratama masih berada di Thailand dan tidak berpindah tempat, karena posisinya berada di hutan.
"Saya yakin dia masih di Thailand, tetapi di dalam hutan," kata Mukti di Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Namun, Mukti enggan merinci posisi hutan tersebut, karena masih dalam proses investigasi. "Ya informasi yang ada demikian, tetapi kami tidak bisa secara gamblang, nanti saya membocorkan saya punya investigasi," ujarnya.
Untuk memburu Fredy Pratama, kata Mukti, pihaknya kembali akan melanjutkan joint investigation bersama Kepolisian Thailand, untuk memaksimalkan pengejaran.
Setelah Idul Fitri 2024, lanjut Mukti, pihaknya kembali akan berkunjung ke Kepolisian Thailand. "Kami maksimal ya, nanti habis Lebaran kami coba action ya, mungkin saya akan melakukan kunjungan ke Thailand lagi, kami adakan lagi joint dengan Kepolisian Thailand, bagaimana hasilnya," jelasnya.
Selain itu, Polri juga menunggu sidang perkara Lian Silas, ayah dari Fredy Pratama, inkrah di pengadilan untuk mengusut perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Menunggu inkrahnya sidang bapak dari Fredy Pratama supaya bisa menyita semua aset-asetnya yang ada di daerah Thailand," ungkapnya.
Sejak dirilis pengungkapan jaringan Fredy Pratama pada September 2023, Polri terus memburu keberadaan Fredy Pratama, selaku otak dari jaringan narkoba dari Thailand tersebut.
Hingga saat ini, sudah 58 orang tersangka tindak pidana narkoba jaringan Fredy Pratama, yang ditangkap.
Topik:
gembong-narkoba fredy-pratama gembong-narkoba-internasional lokasi-sembunyi-fredy-pratama thailandBerita Sebelumnya
Klaim Pahlawan Saat Covid-19, SYL Harap Eksepsinya Diterima
Berita Selanjutnya
Polres Tabalong Sita 178 Gram Sabu Dari Dua Pengedar
Berita Terkait

Menteri P2MI Imbau WNI Hindari Bekerja di Myanmar, Kamboja dan Thailand
2 April 2025 16:03 WIB

Korban Gempa Myanmar-Thailand Bertambah: 150 Tewas, Puluhan Masih Tertimbun
29 Maret 2025 09:47 WIB