Biden akan Kunjungi Korea Selatan dan Jepang pada Bulan Mei

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 28 April 2022 09:24 WIB
Jakarta, MI - Presiden AS Joe Biden akan melakukan perjalanan ke Korea Selatan dan Jepang pada bulan Mei, Gedung Putih mengumumkan pada hari Rabu (27/4) waktu setempat, melakukan kunjungan ke dua sekutu utama Washington di Asia di tengah ketegangan dengan saingannya China dan musuh regional Korea Utara. Selama perjalanan 20 Mei hingga 24 Mei, Biden akan bertemu dengan para pemimpin kedua negara dengan tujuan memajukan "komitmen kuat pemerintahannya untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dan untuk aliansi perjanjian AS dengan Republik Korea dan Jepang," kata Sekretaris Pers Jen Psaki dalam sebuah pernyataan. Di Tokyo, Biden juga akan bertemu dengan para pemimpin kelompok Quad yang juga mencakup Australia, Jepang dan India, dan dipandang sebagai benteng melawan China yang semakin tegas. Pemerintahan Biden telah berulang kali mencirikan kawasan Asia-Pasifik, dan khususnya kebangkitan komunis Tiongkok, sebagai masalah strategis nomor satu bagi Amerika Serikat. China dan Amerika Serikat, dua ekonomi terbesar dunia, berselisih soal perdagangan, hak asasi manusia dan, lebih luas lagi, apa yang sering digambarkan Biden sebagai perjuangan yang menentukan di abad ke-21 antara otokrasi dan demokrasi dunia. Kunjungan itu juga dilakukan setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melakukan uji coba sejumlah senjata terlarang tahun ini sambil mengabaikan tawaran pembicaraan AS dan berjanji untuk mempercepat program nuklirnya dengan cepat. Selama pertemuan bilateral Biden dengan Presiden Korea Selatan yang baru terpilih Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Kishida Fumio, dia akan "membahas peluang untuk memperdalam hubungan keamanan vital kami, meningkatkan hubungan ekonomi, dan memperluas kerja sama erat kami untuk memberikan hasil praktis," kata Psaki. Kunjungan itu akan dilakukan setelah KTT khusus AS-ASEAN para pemimpin Asia Tenggara di Washington dari 12 Mei hingga 13 Mei.