Sebelum Didepak, Rusia Pilih Hengkang dari Perserikatan Pariwisata Dunia

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 30 April 2022 12:24 WIB
Jakarta, MI - Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) menangguhkan keanggotaan Rusia, namun Moskwa memutuskan untuk hengkang. Tindakan penangguhan merupakan sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina. Lebih dari dua pertiga dari 160 negara anggota UNWTO mendukung resolusi yang menangguhkan keanggotaan Rusia. Pemungutan suara telah dijadwalkan jauh sebelum Rusia mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan organisasi tersebut. Dalam pertemuan untuk Majelis Umum UNWTO (United Nation World Tourism Organisation) luar biasa pertama, anggota memperdebatkan penangguhan Rusia dari organisasi, sebagaimana diputuskan oleh Dewan Eksekutif UNWTO pada pertemuan darurat bulan lalu. Delegasi Rusia menolak untuk maju dan mempertahankan posisinya, malah mengumumkan penarikannya dari UNWTO sebelum debat berlangsung. Majelis memberikan suara mendukung penangguhan, jauh melebihi mayoritas dua pertiga yang diperlukan. Keputusan tersebut berlaku segera, sedangkan penarikan sukarela hanya efektif satu tahun setelah anggota menyampaikan komunikasi resmi melalui saluran yang sesuai. Penuhi permintaan anggota Sesi darurat pertama Majelis Umum diadakan atas permintaan enam anggota dan atas instruksi Dewan Eksekutif UNWTO. Sekretariat UNWTO kemudian memberikan laporan komprehensif kepada Majelis Umum bagi Negara-negara Anggota untuk mengambil keputusan yang tepat sehubungan dengan penangguhan Federasi Rusia dari keanggotaan, mengikuti Statuta Organisasi. Statuta UNWTO menyatakan bahwa setiap Negara Anggota dapat diberhentikan jika dua pertiga dari sesama Anggota mereka percaya bahwa mereka bertahan dalam kebijakan yang bertentangan dengan tujuan dasar Organisasi. Mayoritas dua pertiga dari Anggota Penuh yang hadir dan memberikan suara di Majelis Umum diperlukan agar mosi penangguhan keanggotaan dapat disahkan. Penangguhan bersifat sementara dan dapat dicabut, meskipun hanya oleh Majelis Umum dan mengikuti prosedur yang sama. Pariwisata adalah pilar perdamaian dan persahabatan internasional, dan anggota UNWTO harus menjunjung tinggi nilai-nilai ini atau menghadapi konsekuensi, tanpa pengecualian. Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili mengatakan, “Anggota UNWTO telah mengirim pesan yang jelas : Pariwisata adalah pilar perdamaian dan persahabatan internasional, dan Anggota UNWTO harus menjunjung tinggi nilai-nilai ini atau menghadapi konsekuensi, tanpa pengecualian. Sidang Umum darurat ini menunjukkan bahwa tindakan Rusia tidak dapat dipertahankan dan bertentangan dengan prinsip-prinsip UNWTO dan tata kelola internasional,” urai Zurab seperti dikutip dari website UNWTO, Sabtu (30/4/2022). Kehilangan hak dan keistimewaan Secara total, 99 negara diwakili di Madrid. Menurut Pasal 3 Statuta, semua anggota berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata dengan "pandangan untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi, pemahaman internasional, perdamaian, kemakmuran, dan prospek universal, dan ketaatan, hak asasi manusia". Efektif segera, Moskwa tidak akan dapat menggunakan hak atau menikmati hak istimewa keanggotaan UNWTO. Ini berarti Federasi Rusia tidak akan dapat menerima layanan dari Organisasi, termasuk bantuan teknis, dan tidak akan dapat berpartisipasi dalam pertemuan atau acara UNWTO apa pun, diizinkan untuk mengajukan kandidat untuk bertugas di badan hukum UNWTO, atau untuk memberikan suara dalam pemilihan organ-organ UNWTO atau untuk mengusulkan seorang calon untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal. Menurut Menteri Pariwisata Spanyol Reyes Maroto, yang memimpin sesi khusus badan yang berbasis di Madrid, invasi Rusia “melukai” prinsip-prinsip pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan nilai-nilai yang diwakili oleh pariwisata, seperti perdamaian, kemakmuran dan rasa hormat universal. Pemerintah Spanyol menyatakan penangguhan itu dapat dicabut bila Majelis melihat perubahan dalam kebijakan Federasi Rusia. Majelis berikutnya bertemu pada tahun 2023. Kepada wartawan, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan keputusan untuk keluar dari UNWTO tidak akan memengaruhi sektor pariwisata di Rusia. UNWTO selama ini memberikan dukungan teknis untuk mempromosikan pariwisata. Sektor pariwisata, khususnya pariwisata dalam negeri, akan terus dikembangkan. Arah eksternal pariwisata juga terbuka, bergantung pada persoalan persaingan dari segi kualitas dan harga. Awal bulan ini, Majelis Umum PBB memilih untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB atas laporan pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina. Laporan itu mendorong Moskwa untuk mengumumkan Rusia juga keluar dari Dewan HAM PBB. Moskwa menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis. Rusia telah membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.   #UNWTO Sumber: investor.id

Topik:

PBB Rusia unwto