Burundi: 10 Penjaga Perdamaian Tewas dalam Serangan Somalia

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 5 Mei 2022 06:00 WIB
Jakarta, MI - Militer Burundi mengatakan pada Rabu (4/5) waktu setempat, 10 dari pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika (AU) tewas dalam serangan di pangkalan mereka di Somalia, sementara satu sumber keamanan di kawasan itu dan sumber yang berbasis di Mogadishu mengatakan puluhan orang tewas. Televisi pemerintah Burundi mengutip juru bicara militer Floribert Biyereke yang mengatakan bahwa 25 tentara lainnya terluka dalam serangan hari Selasa di sebuah kamp dekat desa El Baraf di Somalia tengah, sementara 20 "teroris al Shabaab" juga tewas. Sumber keamanan di wilayah itu mengatakan beberapa operasi lanjutan sedang berlangsung setelah gerilyawan al-Shabaab yang terkait al-Qaida menyerbu kamp pada hari sebelumnya. Jumlah total korban belum jelas, katanya, tetapi "lusinan" tentara tewas dan sekitar 20 dievakuasi dengan luka-luka. AU dan negara-negara penyumbang pasukan seperti Burundi, Uganda, Kenya dan Ethiopia biasanya tidak merilis jumlah korban setelah serangan. Somalia sedang bersiap untuk mengadakan pemilihan presiden yang telah lama tertunda bulan ini. Persaingan politik telah memecah dinas keamanan, mengalihkan mereka dari perang melawan pemberontakan al Shabaab dan kadang-kadang tumpah ke dalam baku tembak antara faksi-faksi yang bersaing. Serangan itu tidak mungkin menyebabkan penarikan dari misi penjaga perdamaian, kata sumber keamanan yang berbasis di Mogadishu. AU telah melakukan banyak pertempuran berdarah melawan al Shabaab sejak tiba di Somalia pada akhir tahun 2007. Sementara itu, al Shabaab telah meluncurkan serangan mematikan tidak hanya di Somalia tetapi juga di kawasan itu, menewaskan ratusan warga sipil di Kenya dan Uganda.

Topik:

Somalia Burundi