Kemenlu RI Kecam Keras Dugaan Penembakan Jurnalis Al Jazeera oleh Tentara Israel

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 12 Mei 2022 18:00 WIB
Jakarta, MI - Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras tragedi meninggalnya jurnalis media Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Sang jurnalis diduga tertembak peluru dari pasukan Zionis Israel. "Indonesia sangat mengecam keras tragedi terbunuhnya jurnalis veteran Al Jazeera Shireen Abu Akleh di Tepi Barat Palestina. Terlebih area ini merupakan occupied territory," terang Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis (12/5). Menurut kronologis dari Al Jazeera, Shireen dibunuh secara membabi buta oleh tentara Zionis Israel. Adapun media itu juga meminta masyarakat internasional mendesak pertanggungjawaban dari Zionis Israel. Perempuan berusia 51 tahun itu diketahui tengah meliput serangan tentara Zionis Israel di kamp pengungsi Jenin. Dalam laporan liputannya, Shireen justru ditembak di wajahnya oleh satu peluru, meskipun dirinya memakai rompi pers. Sementara Reporter Palestina lainnya, Ali al-Samoudi dilaporkan terluka di punggung, namun dalam kondisi stabil. Sedangkan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett berkilah dan mengatakan bahwa peluru tersebut berasal dari tembakan pasukan Palestina. (La Aswan)

Topik:

Israel