KPK Diminta Periksa Plt Bupati Karawang Aep Syaepuloh soal Jasa Tata Rias Rp 800 Juta dan Sewa Studio Rp 4,9 Miliar
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
![Pj Bupati Karawan Aep Syaepuloh Pj Bupati Karawang Aep Syaepuloh (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/pj-bupati-karawan-aep-syaepuloh.webp)
Jakarta, MI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang memborong jasa tata rias pada tahun 2024 ini. Tak main-main, anggaran yang digelontorkan untuk memborong jasa tata rias ini sebesar Rp.800 juta. Tak hanya itu, Pemkab Karawang juga menyewa peralatan studio video dan film sebesar Rp.4.9 miliar
Jasa tata rias ini, mungkin sangat dibutuhkan oleh pemerintahan Kabupaten Karawang untuk mempercantik bupatinya, atau memperindah para pegawainya. Yang selama ini, Pj Bupati dan pegawai tidak enak dipandang mata publik.
Plt Bupati Karawang saat ini adalah Aep Syaepuloh menggantikan posisi Bupati Cellica Nurrachadiana yang mundur dari jabatannya sebagai Bupati Karawang lantaran maju menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) DPR RI.
"Kemungkinan memborong jasa tata rias ini untuk mengalihkan pandangan para aparat hukum. Biar kabupaten Karawang tidak senasib seperti kabupaten Bekasi, dan kota Bekasi, yang kepala daerahnya selalu ditangkap oleh KPK," kata Kordinator Nasional Gerakan Santri Biru Kuning (GSBK)
Febri Yohansyah, Selasa (30/7/2024).
Anggaran sebesar Rp.800 juta untuk borong tata rias itu seperti membeli standing flower ukuran 2x125 Cm (standar), standing flower ukuran 2 x150 cm, standing flower ukuran 2x 125 Cm bunga kiri kanan; standing flower ukuran 2 x150 cm bunga full, dan standing flower ukuran 2 x150 cm bunga kiri kanan.
"Anggaran sebesar Rp.800 juta begitu saja dihambur-hamburkan hanya untuk memborong jasa tata rias. Padahal anggaran segitu bisa memperbaiki jalan jalan yang rusak di kabupaten Karawang itu," jelas Febri.
Coba anggaran sebesar Rp 800 juta ini untuk menuntaskan atau membantu memperbaiki kehidupan rakyat miskin. Bisa-bisa, kata Febri, persentase penduduk miskin Kabupaten Karawang cepat turun, dari nomor 15 se-Jawa Barat, bisa turun ke nomor buncit.
"Tapi pemerintah daerah Karawang seperti tidak mau. Anggaran banyak dipakai untuk yang nggak-nggak alias banyak dipakai untuk kebutuhan dan kepentingan aparat daerah doang," tuturnya.
Kalau anggaran daerah tidak dipakai oleh aparat daerah, tambah dia, biasa juga digunakan untuk acara acara seremonial seperti belanja sewa peralatan studio video dan film sebesar Rp.4.950.705.000. Dan membuat acara-acara seperti ini hanya mahal dan mencekik membayar pajak saja.
"Maka untuk itu, kami dari GSBK meminta aparat hukum seperti KPK untuk mengusut proyek jasa tata rias sebesar Rp 800 juta, dan sewa peralatan studio video dan film sebesar Rp.4.9 miliar. Dan tolong panggil Bupati Aep Syaepuloh ke kantor KPK, Kuningan, Jaksel," tandas Febri. (ar)
Berita Sebelumnya
![KPK Periksa Walkot Semarang Mbak Ita dan Suaminya Alwin Basri Ketua Komisi D DPRD Jateng Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/wali-kota-semarang-hevearita-gunaryanti-rahayu-1.webp)
KPK Periksa Walkot Semarang Mbak Ita dan Suaminya Alwin Basri Ketua Komisi D DPRD Jateng
2 jam yang lalu
![Usai Ditjen Minerba ESDM, KPK Acak-acak Kantor di Jakarta soal Korupsi Abdul Gani Kasuba Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kpk-ri-13.webp)
Usai Ditjen Minerba ESDM, KPK Acak-acak Kantor di Jakarta soal Korupsi Abdul Gani Kasuba
21 jam yang lalu
![Eks Komisioner KPU Wahyu Dicecar KPK soal Orang-orang yang Cegah ke Luar Negeri Kasus Harun Masiku Mantan Anggota KPU Wahyu Setiawan berikan keterangan kepada wartawan usai diperiksa penyidik KPK terkait kasus suap Harun Masiku, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan,](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/wahyu-setiawan.webp)
Eks Komisioner KPU Wahyu Dicecar KPK soal Orang-orang yang Cegah ke Luar Negeri Kasus Harun Masiku
22 jam yang lalu
![DPR Minta KY Audit Hakim Vonis Bebas Gregorius Ronald Tannur, Bila Perlu KPK Usut Dugaan Gratifikasi! Hakim Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul memimpin jalannya sidang Ronald Tannur di PN Surabaya (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/hakim-erintuah-damanik-heru-hanindyo-dan-mangapul-memimpin-jalannya-sidang-ronald-tannur-di-pn-surabaya.webp)
DPR Minta KY Audit Hakim Vonis Bebas Gregorius Ronald Tannur, Bila Perlu KPK Usut Dugaan Gratifikasi!
23 jam yang lalu
![Butuh Audit BPKP, KPK Bakal Tindak Lanjuti Masalah Penggunaan Anggaran Damkar Depok Mobil Damkar Kota Depok (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/mobil-damkar-depok.webp)
Butuh Audit BPKP, KPK Bakal Tindak Lanjuti Masalah Penggunaan Anggaran Damkar Depok
29 Juli 2024 12:33 WIB