Perjanjian Baru AS-Israel Bertujuan untuk Mencegah Nuklir Iran

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 13 Juli 2022 13:13 WIB
Jakarta, MI - Presiden AS Joe Biden akan menandatangani perjanjian dengan Israel minggu ini yang berisi bahwa kedua negara akan menggunakan "semua elemen kekuatan nasional" untuk memastikan bahwa Iran tidak pernah memperoleh senjata nuklir, kata para pejabat Israel pada hari Selasa (12/7) waktu setempat. Deklarasi sikap bersama terhadap program nuklir Iran dan agresi regional akan menjadi inti dari kunjungan Biden ke Israel minggu ini, setelah itu ia akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Iran berada di puncak agenda Israel untuk pertemuan dengan perwakilan AS di semua tingkatan, termasuk pertemuan Perdana Menteri Yair Lapid dengan Biden, kata seorang pejabat. “Iran terus melanggar kewajibannya dan terus menipu masyarakat internasional.” Pejabat itu mengatakan Iran “bermain untuk waktu” dalam pembicaraan yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan 2015 yang runtuh untuk mengekang program nuklirnya. “Selama Iran percaya waktu ada di pihaknya, ia tidak akan menyerah atau membuat konsesi apa pun. Waktu telah habis dan sangat penting untuk menekan Iran.” Kolaborasi dengan pemerintahan Biden di front Iran "sangat kuat," dan Israel berterima kasih untuk itu, kata pejabat itu, dan bekerja pada strategi bersama akan dibawa "ke tingkat berikutnya" selama kunjungan Biden. Deklarasi bersama yang baru akan menjadi “kesaksian hidup tentang kualitas, kedalaman, dan ruang lingkup yang unik dari hubungan AS-Israel,” kata sumber diplomatik Israel pada hari Selasa seperti dikutip dari Arab News pada Rabu (13/7). “Ini mengungkapkan kehangatan dan komitmen mendalam terhadap hubungan kedua belah pihak, khususnya untuk keamanan, kemakmuran, dan kesejahteraan Israel.” Sebelum melakukan perjalanan ke Jeddah, Biden diharapkan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Betlehem, dan mengunjungi Augusta Victoria, sebuah rumah sakit Palestina di Yerusalem timur, di mana ia akan mengumumkan bahwa AS sedang memulihkan bantuan ke rumah sakit Palestina di kota itu. Pemerintahan Biden menolak mengizinkan pejabat Israel untuk menemani presiden di Yerusalem Timur yang diduduki, menunjukkan bahwa mereka tidak mengakui bagian kota itu sebagai Israel.