Ukraina Hancurkan Belasan Pesawat Rusia di Pangkalan Krimea

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 11 Agustus 2022 11:08 WIB
Jakarta, MI - Angkatan udara Ukraina mengklaim telah menghancurkan belasan pesawat Rusia di darat setelah ledakan dramatis pada Selasa lalu di pangkalan udara Saky, Krimea. Sebelummya Rusia menyatakan serangan itu menewaskan satu orang dan melukai 13 dan merusak puluhan rumah di dekatnya sebagaimana dikutip TheGuardian.com, Kamis (11/8). Sumber-sumber politik di Ukraina mengatakan bahwa pasukan negara itu yang melakukan serangan, tetapi tidak ada klaim tanggung jawab publik yang dibuat oleh Kyiv atas insiden yang menurut seorang ahli mungkin merupakan serangan yang lebih berani daripada serangan rudal. Yuriy Ignat, juru bicara angkatan udara Ukraina, mengatakan kepada televisi nasional bahwa dari mempelajari rekaman video insiden tersebut, jelas "depot senjata pesawat terkena". Dia kemudian mengatakan jika selusin pesawat hancur di sana maka itu akan menjadi kemenangan kecil yang nyata." Angkatan udara negara itu juga menyatakan di halaman Facebook-nya bahwa "sembilan pesawat penyerbu" telah dihancurkan dalam sebuah posting singkat meskipun tidak merinci dalam pesan itu di mana atau bagaimana diyakini bahwa pesawat itu telah dimusnahkan. Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi tetapi pangkalan udara Saky adalah rumah bagi pesawat tempur Su-30M, pembom Su-24 dan pengangkut Il-76 milik Rusia yang digunakan secara teratur untuk meluncurkan serangan rudal ke Ukraina dan berpatroli di Laut Hitam dan daerah sekitarnya. Serangan itu memunculkan spekulasi luas tentang bagaimana Kyiv bisa menyerang begitu jauh di belakang garis Rusia, dalam salah satu serangan pertama di tanah Krimea sejak Rusia invasi dimulai Februari. Justin Bronk, seorang analis penerbangan mengatakan bahwa setelah mempelajari video media sosial tentang insiden tersebut, dia tidak dapat melihat bukti rudal yang masuk dan bahwa dia "hampir yakin" ada "ledakan sekunder" dari gudang amunisi atau bahan bakar. Komentar dan video lain menunjukkan kerusakan yang ditimbulkan cukup besar. Sergey Aksyonov, kepala keamanan Krimea yang ditunjuk Rusia, mengatakan bahwa 13 orang terluka, 252 orang telah dipindahkan dan 62 blok apartemen rusak. Sehari sebelumnya dia mengatakan satu orang terbunuh.