Pernah Dua Kali Dimakzulkan, Donald Trump Kembali Maju Jadi Capres AS

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 16 November 2022 16:16 WIB
Jakarta, MI - Mantan Presiden AS Donald Trump mengumumkan pencalonannya kembali untuk menduduki Gedung Putih meskipun kinerja Partai Republik dalam pemilu paruh waktu mengecewakan. Trump menyampaikan pidato hari ini untuk mengkonfirmasi pencalonannya dalam Pemilihan Presiden 2024. Selama sepekan terakhir, mantan presiden itu mengecam saingan potensial untuk nominasi Partai Republik, termasuk Gubernur Florida Ron DeSantis dan Gubernur Virginia Glenn Youngkin. “Semoga hari ini menjadi salah satu hari terpenting dalam sejarah negara kita!” tulis Trump di platform Truth Social miliknya seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (16/11). Kepemimpinan mantan presiden itu antara 2017 dan 2021 adalah salah satu yang paling kacau dalam sejarah AS modern. Dia dimakzulkan dua kali, dan retorikanya yang keras, yang menurut para kritikus sering berubah menjadi kefanatikan yang eksplisit, sangat mempolarisasi negara adidaya itu. Akan tetapi terlepas dari kekalahannya pada tahun 2020 dari Presiden Joe Biden dan tuduhan palsu berikutnya tentang kecurangan pemilu yang berujung pada serangan terhadap gedung Capitol oleh para pendukungnya, mantan presiden tersebut masih berpengaruh besar atas Partai Republik (GOP). Waktu Trump yang relatif singkat dalam politik nasional AS disebabkan oleh kemampuannya yang lemah mengatasi berbagai persoalan termasuk soal Covid-19. Akan tetapi banyak pengamat, termasuk beberapa kaum Republikan, mempertanyakan apakah mantan presiden tersebut dapat mempertahankan posisinya di basis pemilih Partai Republik setelah penampilan partai tersebut yang mengecewakan dalam pemilihan paruh waktu minggu lalu. Senator Mitt Romney, salah satu dari sedikit kritikus Republik yang vokal terhadap Trump, membandingkan mantan presiden itu dengan seorang atlet populer di masa senja karirnya. Dia mengutip kekalahan GOP dalam pemilihan paruh waktu pada 2018, pemilihan presiden 2020 dan pemilihan minggu lalu di bawah kepemimpinan mantan presiden itu. “Aku tahu, ada beberapa penggemar yang mencintainya. Sama seperti, Anda tahu, atlet yang sudah tua, mereka selalu menjadi penggemar yang ingin mempertahankannya selamanya. Tapi jika Anda terus kalah, cobalah untuk menempatkan beberapa pemain baru di lapangan,” kata Romney kepada kantor berita Associated Press. Trump, seorang maestro real estate dan mantan tokoh TV, tidak memiliki pengalaman politik sebelum mencalonkan diri sebagai presiden. Dia mengumumkan pencalonan pertamanya pada tahun 2015 dalam pidato yang menghasut di mana dia menyebut imigran Meksiko sebagai "pemerkosa". Dia kemudian menyerukan larangan "total" terhadap Muslim memasuki AS yang kemudian membuat popularitasnya jeblok.