Kepulauan Solomon Dilanda Gempa Hebat Berkekuatan 7,0 Skala Richter, Alaram Tsunami Sempat Menyala

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 22 November 2022 11:51 WIB
Jakarta, MI - Gempa besar dilaporkan terjadi di dekat Kepulauan Solomon sehingga mengguncang gedung-gedung dan memadamkan listrik di ibu kota, Honiara yang terletak di kawasan Pasifik tersebut. Peringatan tsunami sempat dikeluarkan, namun kemudian dimatikan dan kantor perdana menteri mendesak warga untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi setelah gempa pertama. Gempa kedua tercatat di dekat kota itu sekitar 30 menit kemudian. Bebatuan jatuh menimpa kap mobil yang diparkir dengan kaca depan pecah. Akan tetapi belum ada rincian korban jiwa maupun korban luka-luka. Guncangan hebat di Honiara juga menyebabkan mobil-mobil rusak akibat batu yang jatuh dan memutus aliran listrik ke beberapa daerah di ibu kota dan mengganggu transmisi radio lembaga penyiaran negara. Akan tetapi pemerintah menyatakan tidak ada kerusakan besar pada bangunan di ibu kota. "Ini gempa yang sangat besar," kata Joy Nisha, seorang resepsionis di Heritage Park Hotel di Honiara sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Selasa (22/11). Beberapa barang di hotel jatuh. Semua orang tampak baik-baik saja, tetapi panik, katanya. ”Survei Geologi Amerika Serikat menyatakan pusat gempa berkekuatan 7,0 pada skala Richter itu melanda wilayah Malango, sekitar 55km (34 mil) barat ibukota, pada kedalaman 15 km. Informasi itu merevisi kekuatan gempa pertama dari sebelumnya berkekuatan 7,3 pada skala Richter. Penduduk Pulau Solomon berbagi foto dengan Al Jazeera yang menunjukkan beberapa kerusakan pada bangunan dan mobil yang hancur oleh batu yang jatuh. Michael Salini, seorang pengusaha dan komentator politik di Pulau Tulagi, yang terletak di seberang Honiara, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa orang-orang “sangat khawatir” dan “semua orang lari meninggalkan segalanya”. Beberapa wilayah pesisir Papua Nugini dan Vanuatu juga diwaspadai terkana hantaman tsunami setinggi 30 sentimeter (12 inci). Namun Layanan Meteorologi Kepulauan Solomon kemudian menyatakan tidak ada ancaman tsunami ke negara itu, tetapi memperingatkan tentang arus laut yang tidak biasa di wilayah pesisir. “Masyarakat juga diimbau untuk waspada karena gempa susulan diperkirakan akan terus berlanjut,” kata seorang karyawan di media sosial. Menurut data PBB, sekitar 20.000 orang tinggal dalam jarak 50 kilometer dari pusat gempa. Sedangkan Kepulauan Solomon merupakan negara pada rantai pulau di Pasifik selatan yang merupakan rumah bagi sekitar 800.000 orang.