Raja Menunda Keputusan Siapa Perdana Menteri Malaysia yang Baru

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 22 November 2022 20:04 WIB
Jakarta, MI - Penantian perdana menteri ke-10 Malaysia akan berlanjut setelah pemimpin Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim mengatakan hari ini bahwa raja membutuhkan lebih banyak waktu untuk memilih pemimpin negara berikutnya. Anwar dan Perikatan Nasional (PN) pimpinan Muhyiddin Yassin telah dipanggil ke Istana Negara untuk audiensi dengan raja pada Selasa sore. Akan tetapi tidak ada keputusan pasti yang dibuat. Berbicara kepada awak media di luar istana, Anwar mengatakan bahwa raja membutuhkan lebih banyak waktu dan raja telah menyatakan keinginannya untuk membentuk pemerintahan yang kuat dan lebih inklusif. Mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin, yang sebelumnya meninggalkan istana, mengatakan bahwa dia telah menolak permintaan raja untuk membentuk pemerintahan persatuan dengan Anwar. Tarik ulur politik akan dilanjutkan pada Rabu pagi dan 30 kandidat anggota parlemen dari Barisan Nasional (BN) yang memenangkan kursi dalam pemilihan umum ke-15 Malaysia akan bertemu raja untuk pembicaraan individu. BN sebelumnya mengesampingkan mendukung PH atau PN untuk membentuk pemerintahan baru. Warga Malaysia secara luas mengharapkan penunjukan perdana menteri kesepuluh negara itu pada hari Selasa. Namun, penantian untuk melihat siapa yang akan memimpin pemerintahan baru akan sedikit lebih lama. Sekarang terserah raja untuk menunjuk siapa pun yang dia yakini akan memimpin mayoritas. "Biarkan saya membuat keputusan segera," kata raja kepada wartawan di luar Istana Negar seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (22/11). Dia juga meminta warga Malaysia untuk menerima setiap keputusan tentang pembentukan pemerintahan.