Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Dicecar Anggota Parlemen AS

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 25 Maret 2023 18:29 WIB
Jakarta, MI - CEO TikTok Shou Zi Chew menjadi sorotan setelah dicecar oleh Anggota Parlemen Amerika Serikat selama lima jam mengenai keamanan data dan keamanan pengguna aplikasi tersebut. Dilansir dari AP News, Shou Zi Chew bersaksi pada hari Kamis (23/3) di sidang kongres AS atas kekhawatiran tentang data pengguna yang dikumpulkan oleh aplikasi berbagi video populer, dan potensi mata-mata China. Di bawah kepemimpinannya, TikTok mencapai 150 juta pengguna di AS, mayoritas dari mereka remaja dan dewasa muda yang tertarik dengan antarmuka aplikasi yang sederhana dan algoritme adiktif yang menyajikan video pendek tentang hampir semua topik yang bisa dibayangkan. Anggota parlemen AS mengatakan mereka khawatir tentang data Amerika jatuh ke tangan pemerintah China, dan mengklaim itu mengancam keamanan nasional dan privasi pengguna, dan dapat digunakan untuk mempromosikan propaganda pro-Beijing dan informasi yang salah. Chew berusaha meyakinkan anggota parlemen bahwa TikTok memprioritaskan keselamatan penggunanya. Dia mengatakan perusahaan berencana untuk menyimpan semua data pengguna AS di server yang dikelola dan dimiliki oleh raksasa perangkat lunak Oracle. Lantas seperti apa profil Shou Zi Chew? Shou Zi Chew adalah penduduk asli Singapura. Ia lahir pada Januari 1983. Istri Chew bernama Vivian Kao. Mereka telah dikarunia dua orang anak. Dia lulus pada tahun 2006 dari University College London dan bekerja selama dua tahun di Goldman Sachs sebelum pindah ke AS untuk mengejar gelar master di Harvard Business School. Chew magang selama dua tahun di Facebook. Setelah mendapatkan gelar MBA, dia menjadi mitra di perusahaan modal ventura DST Global, tempat dia bekerja selama lima tahun dan membantu memfasilitasi investasi di perusahaan yang menjadi ByteDance. Dia kemudian bekerja selama lima tahun di Xiaomi, sebuah perusahaan smartphone China, sebelum ditunjuk sebagai CEO TikTok pada 2021, menggantikan Kevin Mayer, mantan eksekutif Disney.