Perdana Menteri Israel Pecat Menhan Yoav Gallant

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 27 Maret 2023 07:13 WIB
Jakarta, MI - Menteri pertahanan (Menhan) Israel telah dipecat setelah dia menentang rencana kontroversial untuk merombak sistem peradilan. Dilansir dari BBC, Senin (27/3), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memanggil Yoav Gallant ke sebuah pertemuan dan mengatakan kepadanya bahwa dia tidak lagi percaya padanya sebagai menteri pertahanan. Rencana untuk membatasi kekuasaan kehakiman menyebabkan protes berbulan-bulan. Puluhan ribu pengunjuk rasa kembali ke jalan pada Minggu malam setelah pemecatan Gallant. Di Yerusalem, polisi dan tentara menggunakan meriam air melawan demonstran di dekat rumah Netanyahu. Para pemimpin protes menuduh Netanyahu berperilaku seperti seorang diktator dan menghancurkan keamanan Israel. Pemimpin oposisi, Yair Lapid, menggambarkan pemecatan Gallant sebagai hal baru yang rendah bagi pemerintah, sementara Gallant sendiri menggambarkan undang-undang yang direncanakan itu sebagai "bahaya langsung dan nyata" bagi keamanan negara. Dalam pernyataan singkat di televisi pada Sabtu malam, Gallant mengatakan anggota Pasukan Pertahanan Israel marah dan kecewa, dengan intensitas yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Tak lama setelah pemecatannya sehari kemudian, Gallant menulis di Twitter: "Keamanan negara Israel selalu dan akan selalu menjadi misi hidup saya." Menteri pertahanan telah memenangkan dukungan dari beberapa anggota partai Likud Netanyahu, tetapi yang lain di sayap kanan meminta dia untuk pergi. Undang-undang itu adalah bagian dari rencana kontroversial pemerintah koalisi sayap kanan untuk membatasi kekuasaan kehakiman. Menteri keamanan nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir mendukung langkah Netanyahu, dengan mengatakan, "Perdana menteri memutuskan langkah yang diperlukan dan saya mengucapkan selamat kepadanya untuk itu." Ini termasuk memungkinkan parlemen untuk menolak keputusan yang dibuat oleh Mahkamah Agung, sebuah langkah yang menurut para kritikus akan merusak independensi peradilan dan dapat digunakan untuk tujuan politik. Tapi Mr Netanyahu mengatakan reformasi dirancang untuk menghentikan pengadilan melampaui kekuasaan mereka dan bahwa mereka dipilih oleh publik pada pemilihan terakhir. Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid menggambarkan pemecatan Gallant sebagai "kerendahan baru" bagi pemerintah. "Netanyahu dapat memecat Gallant, tetapi dia tidak dapat memecat kenyataan atau memecat rakyat Israel yang berada di depan untuk melawan kegilaan koalisi," tambah Lapid. Mantan menteri pertahanan Benny Gantz memuji Gallant, yang menurutnya telah menempatkan keamanan negara di atas semua kepentingan.