Bertambah, Korban Tewas Sekte Sesat di Kenya Jadi 98 Orang

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 27 April 2023 12:01 WIB
Jakarta, MI - Jumlah korban tewas sekte sesat di Kenya bertambah menjadi 98 orang. Adapun kebanyakan korban tewas pengikut sekte kelaparan tersebut ditemukan terkubur di hutan Shakahola dekat kota pesisir Malindi. Pemimpin sekte sesat yakni Paul Mackenzie Nthenge dituduh membuat para pengikutnya meninggal dengan mengabarkan bahwa kelaparan adalah satu-satunya jalan menuju Tuhan. Tragedi mengerikan, yang dijuluki "Pembantaian Hutan Shakahola", telah mendorong seruan untuk tindakan keras terhadap kelompok keagamaan di negara yang sebagian besar beragama Kristen itu. "Hari ini kami mendapati banyak kendala karena hujan deras, tapi kami berhasil mengeluarkan delapan jenazah lagi," kata seorang sumber polisi kepada AFP, sehingga totalnya menjadi 98. "Kami akan melanjutkan pencarian," tambahnya. Palang Merah Kenya mengatakan bahwa 39 pengikut sekte sesat itu ditemukan dalam keadaan hidup di semak belukar seluas 325 hektare di sekitar Shakahola, sementara sebanyak 22 orang lainnya telah ditangkap. Petugas Palang Merah Kenya Hassan Musa mengatakan bahwa 311 orang, termasuk 150 anak di bawah umur, telah dilaporkan hilang. "Kebanyakan adalah orang-orang Kenya, ada juga dari Tanzania dan Nigeria. Beberapa telah hilang selama bertahun-tahun," ujarnya.