8 Orang yang Terjebak di Kereta Gantung Pakistan Berhasil Diselamatkan
![Rekha Anstarida](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/mwzXBSXpYZm08eTVSkaSYuJDBjoO6tc6sNRQ1sSE.jpg )
Rekha Anstarida
Diperbarui
23 Agustus 2023 07:06 WIB
![8 Orang yang Terjebak di Kereta Gantung Pakistan Berhasil Diselamatkan](https://monitorindonesia.com/2023/08/8-orang-terjebak-di-kereta-gantung-di-pakistan.webp)
Jakarta, MI - Setelah penderitaan selama 14 jam, delapan orang, termasuk enam anak-anak dan dua orang dewasa, yang terjebak di kereta gantung ratusan kaki di atas lembah di barat laut Pakistan telah diselamatkan, kata juru kunci Perdana Menteri Anwaar ul Haq Kakar di negara itu dalam sebuah pernyataan.
“Senang mengetahui bahwa Alhamdulillah semua anak telah berhasil diselamatkan dengan selamat. Kerja tim yang hebat oleh militer, departemen penyelamatan, administrasi distrik, serta masyarakat setempat,” katanya dalam pernyataan yang diposting di X seperti dikutip dari CNN, Rabu (23/8).
Penyelamatan dimulai pada Selasa (22/8) pagi waktu setempat setelah enam anak dan dua guru sedang melakukan perjalanan ke sekolah di provinsi Khyber Pakhtunkhwa ketika salah satu kabel gondola putus, membuat mereka terjebak sekitar 900 kaki di atas lembah, kata para pejabat.
Penyelamatan itu termasuk helikopter dan penggunaan garis zip, kata para pejabat. Namun saat malam tiba, pihak berwenang Pakistan terpaksa menghentikan penyelamatan helikopter dari anak-anak dan orang dewasa yang tersisa.
Kereta gantung sedang melakukan perjalanan antara desa Btangi dan Jhengarie dan telah melakukan beberapa perjalanan pada hari Selasa sebelum kabel putus, kata Tanveer Ur Rehman, wakil komisaris distrik Battagram, yang menambahkan bahwa angin kencang telah menggagalkan upaya sebelumnya untuk menjangkau mereka yang terperangkap.
Banyak anak yang tinggal di bagian terpencil dan pegunungan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa mengandalkan kereta gantung untuk mengantarkan mereka ke sekolah dan kembali. Beberapa di antaranya kurang perawatan rutin dan bisa menjadi bentuk perjalanan yang berisiko.
Rekaman yang dirilis oleh layanan penyelamatan menangkap momen dramatis ketika seorang anak tampak melompat dari kereta gantung sambil memegang ujung tali yang tergantung di helikopter sebelum diterbangkan ke tempat yang aman.
Video lain yang disediakan oleh layanan penyelamatan menunjukkan penduduk setempat dan pekerja darurat menggunakan tali untuk menarik orang lain yang terikat pada platform dengan tali pengaman.
Di tengah upaya penyelamatan pada hari Selasa, dua siswa di kereta gantung dilaporkan pingsan dan tidak sadarkan diri, kata salah satu penumpang kepada media Pakistan Geo News sebelumnya. Penumpang tersebut, yang hanya disebutkan namanya sebagai Gulfaraz, telah mendesak otoritas negara untuk mengambil tindakan. Ia mengatakan, para siswa yang berusia antara 10 hingga 15 tahun itu bahkan tidak mendapatkan air minum.
Petugas penyelamat memberikan obat mual kepada penumpang menyusul laporan adanya anak-anak yang muntah, kata Ur Rehman, seraya menambahkan bahwa mereka yang terjebak juga diberikan obat yang berhubungan dengan jantung.
Insiden tersebut mendorong perdana menteri sementara Pakistan untuk memerintahkan semua kursi gantung yang bobrok dan tidak patuh untuk segera ditutup, menurut pernyataan dari kantornya.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Global
![Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas, Pakistan Tetapkan 20 Mei Hari Berkabung Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif [Foto: Anadolu]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/pm-pakistan.webp)
Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas, Pakistan Tetapkan 20 Mei Hari Berkabung
20 Mei 2024 16:42 WIB
Berita Utama
![87 Rumah dan 19 Gereja Rusak Akibat Kerusuhan Dugaan Penistaan Agama 87 Rumah dan 19 Gereja Rusak Akibat Kerusuhan Dugaan Penistaan Agama](https://monitorindonesia.com/2023/08/Kerusuhan-di-Pakistan.jpg)
87 Rumah dan 19 Gereja Rusak Akibat Kerusuhan Dugaan Penistaan Agama
19 Agustus 2023 03:21 WIB