Rumah Sakit Indonesia di Gaza Kritis

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 2 November 2023 08:35 WIB
Rumah Sakit Indonesia di Gaza [Foto: Ist]
Rumah Sakit Indonesia di Gaza [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza memperingatkan, bahwa pasokan bahan bakar generator utama di Rumah Sakit Indonesia dan rumah Sakit Al Syifa Medical Complex di Gaza tinggal tersisa beberapa jam lagi, Rabu (1/11). 

Jika tidak mendapatkan pasokan bahan bakar, kedua rumah sakit ini akan berhenti beroperasi, yang bisa berakibat fatal bagi para pasien dan korban luka-luka yang dirawat di sana.

Yang membuat situasi kemanusiaan di daerah kantong Palestina tersebut mengkhawatirkan adalah, akibat serangan dan blokade Israel di Jalur Gaza. Tindakan Israel ini juga mempengaruhi masjid-masjid di Jalur Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia.

Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, bahwa Indonesia mengupayakan masuknya pasokan bahan bakar untuk ke Gaza, yang sangat dibutuhkan oleh kedua rumah sakit tersebut dan fasilitas medis di sana. 

Menurutnya, situasi terkait pasokan bahan bakar, air bersih, dan kebutuhan pokok di Gaza sudah sangat kritis.

“Beberapa hal yang memang sudah sangat kritis dan terus kita upayakan adalah masuknya bahan bakar ke Gaza dan juga air bersih, selain tentunya kebutuhan-kebutuhan bahan pokok yang memang sudah sangat diperlukan oleh penduduk Gaza,” kata Retno Marsaudi dalam keterangannya, Rabu (1/11).

“Dengan situasi ini, kita intensifkan komunikasi agar bahan bakar dapat segera masuk ke Gaza dengan alasan kemanusiaan. Sekali lagi dengan alasan kemanusiaan,” tambahnya. 

Retno juga mengatakan bahwa pemerintah berusaha mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI), dari Gaza melalui penyeberangan Rafah yang dibuka sementara. 

Pemerintah Indonesia telah mengirimkan tim dari Kairo, Mesir ke Rafah untuk melakukan updaya evakuasi tersebut.