Biden Sebut Xi Jinping Diktator Usai Pertemuan, China Ngamuk

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 16 November 2023 20:43 WIB
Aksi Demonstran Nasionalis China (Foto: AFP)
Aksi Demonstran Nasionalis China (Foto: AFP)

Jakarta, MI - Pasca pertemuan Biden dan Xi Jinping, pemerintah China menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat yang menggambarkan Presiden Xi Jinping sebagai diktator. Hal Ini diumumkan Kamis (16/11) oleh Kementerian Luar Negeri China.

Biden mengadakan konferensi pers tunggal setelah empat jam pembicaraan dengan Xi di San Francisco. Di akhir konferensi pers, ia ditanya apakah dirinya masih berpandangan bahwa Xi adalah seorang diktator sesuai yang ia katakan pada bulan Juni.

"Begini, benar. Ia seorang diktator dalam artian dia adalah orang yang menjalankan negara komunis yang didasarkan pada bentuk pemerintahan yang sama sekali berbeda dari kita," kata Biden setelah pertanyaan itu dikutip Reuters(16/11).

Beijing langsung menanggapi hal ini. Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri, menyatakan bahwa pernyataan Biden merupakan manipulasi politik yang tidak bertanggung jawab.

"Saya perlu menekankan bahwa selalu ada orang-orang dengan motif tersembunyi yang mencoba menabur perselisihan dan menghancurkan hubungan China-AS, dan hal ini juga tidak akan berhasil," tambahnya.

Ketika diminta untuk mengklarifikasi siapa yang dimaksud, Mao menolak dan mengatakan "Saya pikir siapa pun yang mencoba melemahkan dan menabur perselisihan antara China dan AS tahu hal itu."

Biden dan Xi sepakat untuk memulihkan komunikasi militer antara kedua negara. Mereka juga sepakat, antara lain, bahwa China akan menindak produksi bahan-bahan untuk fentanil, yang bertanggung jawab atas epidemi mematikan penyalahgunaan opioid di AS.(Ran)