Gempa Jepang Tewaskan 64 Orang, Pasukan Bela Diri Turun Tangan

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 4 Januari 2024 03:45 WIB
Tim penyelamat bekerja di bangunan yang runtuh di Wajima di Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, 3 Januari 2024, menyusul gempa bumi kuat di pesisir Laut Jepang pada 1 Januari (Foto: Kyodo)
Tim penyelamat bekerja di bangunan yang runtuh di Wajima di Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, 3 Januari 2024, menyusul gempa bumi kuat di pesisir Laut Jepang pada 1 Januari (Foto: Kyodo)

Kyodo, MI - Gempa dahsyat yang mengguncang Semenanjung Noto dan sekitarnya di Jepang Tengah menewaskan 64 orang.

Puing-puing dan jalan-jalan yang terputus masih menghalangi operasi pencarian dan penyelamatan pada Rabu (3/1).Dua hari sejak gempa magnitudo 7,6 telah menyebabkan kerusakan struktural dan kebakaran besar di kota Wajima.

Namun, tingkat bencana di kota yang berada di Prefektur Ishikawa di pesisir Laut Jepang, masih belum diketahui sepenuhnya.

Badan Meteorologi Jepang memprediksi kemungkinan terjadi hujan sesekali hingga Kamis (4/1/2024) di daerah-daerah terkena bencana di prefektur tersebut.

Mengutip dari Kyodo News, beberapa jalur konektivitas desa masih terputus dan memperingatkan potensi tanah longsor.

Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) direncanakan menggunakan helikopter untuk mengirimkan pasokan ke daerah-daerah terpencil. Otoritas setempat meminta pemerintah pusat mengirim personel Pasukan Bela Diri Jepang untuk misi bantuan bencana.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada konferensi pers Rabu bahwa pemerintah memutuskan meningkatkan jumlah anggota SDF. Jumlahnya 1.000 yang saat ini bekerja di wilayah terkena bencana dan dinaikkan menjadi 2.000.

Sementara itu, pemerintah kota di Prefektur Ishikawa mengatakan menerima informasi kasus orang terkubur hidup-hidup atau terjebak. Gempa bumi pada Hari Tahun Baru berpusat sekitar 30 kilometer timur-timur laut Wajima.

Kedalaman sementara gempa adalah 16 km dan mencatat tingkat tertinggi 7 pada skala intensitas seismik Jepang. Di kota itu, sebuah bangunan tujuh lantai roboh ke samping.

Gempa tingkat 7 digambarkan membuat orang tidak bisa berdiri. Gempa seperti itu terakhir kali tercatat pada tahun 2018 di Hokkaido menurut badan cuaca. (wan)