PBB Desak Konflik Laut Merah Dihentikan

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 14 Januari 2024 03:00 WIB
Kapal tanker STRINDA dihantam rudal milisi Houthi (Foto: Istimewa)
Kapal tanker STRINDA dihantam rudal milisi Houthi (Foto: Istimewa)

New York, MI - Semua pihak yang terlibat dalam konflik di Laut Merah diminta untuk mematuhi resolusi 2722 Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ini menyusul serangan udara pimpinan Amerika Serikat (AS) terhadap kelompok Houthi.

"Serangan terhadap pelayaran internasional di wilayah Laut Merah tidak dapat diterima. Karena membahayakan keselamatan dan keamanan rantai pasokan global serta berdampak negatif terhadap situasi ekonomi dan kemanusiaan di seluruh dunia," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres seperti dilansir Anadolu, Sabtu (13/1). 

Lebih jauh, Guterres juga menyerukan kepada semua negara anggota yang mempertahankan kapal-kapal mereka dari serangan. Ini agar memastikan tindakan mereka sesuai dengan hukum internasional, sebagaimana tercantum dalam resolusi tersebut.

Selain itu, dia mendesak semua pihak yang terlibat untuk menahan diri agar tidak memperkeruh situasi. Sekaligus memprioritaskan perdamaian dan stabilitas di Laut Merah serta kawasan yang lebih luas.

"Kami serukan hindari tindakan yang dapat memperburuk situasi di Yaman. Agar upaya-upaya menuju perdamaian terus berlanjut," ujarnya

Diketahui, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan beberapa serangan udara. Terhadap lokasi-lokasi militer Houthi di sekitar ibu kota Yaman, Sanaa.