Fadli Zon Sesalkan Anggaran Investigasi untuk Palestina Hanya Seperempat dari Ukraina

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 22 Januari 2024 14:27 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (Foto: MI/Dhanis)
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, menyesalkan sedikitnya anggaran yang disediakan oleh Mahkamah Internasional untuk menangani investigasi kasus kejahatan kemanusiaan di Palestina. 

Kata Fadli, hal ini sangat tragis karena anggaran tersebut tak mencapai seperempatnya dari anggaran yang diberikan untuk Ukraina. Selain itu, Mahkamah Internasional juga tak pernah mengunjungi Israel atau Palestina sebelum Desember 2023 untuk melakukan penyelidikan.

"Saya bahkan mendapat informasi anggaran investigasi untuk kasus Palestina menerima anggaran terkecil di antara semua investigasi aktif yang ada saat ini, dimana besarnya hanya seperempat dari anggaran untuk Ukraina," kata Fadli kepada wartawan, Senin (22/1).

Dia menjelaskan, dari perbandingan anggaran yang diberikan oleh Mahkamah Internasional sudah bisa dinilai adanya jurang mendalam yang membedakan dukungan masyarakat internasional terhadap Palestina.

Untuk itu, ia mengapresiasi langkah Afrika Selatan yang menyeret Israel ke hadapan Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap penduduk Gaza harus mendapat dukungan. Menurutnya, ini harusnya punya daya dobrak. Apalagi, jika seluruh pemerintahan negara berkembang bisa memberikan dukungan.

"Sekali lagi, kita berharap langkah yang diambil oleh Afrika Selatan ini akan bergulir menjadi bola salju yang bisa mengubah banyak hal. Itu sebabnya kami yang ada di parlemen memberikan dukungan penuh terhadap Afrika Selatan," ungkapnya.

"Langkah ini penting karena akan menentukan langkah Majelis Umum PBB terhadap Israel. Intinya, Indonesia harus berpartisipasi dalam memperkuat dakwaan terhadap Israel di Mahkamah Internasional," jelas Fadli. (DI)