Dituduh Israel Berkolusi dengan Hamas, WHO: Klaim Palsu Seperti Itu Membahayakan Staf Kami yang Mempertaruhkan Nyawanya

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 27 Januari 2024 15:49 WIB
Direktur Jenderal PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: Dok WHO)
Direktur Jenderal PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: Dok WHO)

Jenewa, MI - WHO mengeluarkan bantahan atas pernyataan Israel yang menuduh pihaknya 'berkolusi' dengan Hamas. WHO juga membantah pihaknya 'menutup mata' terhadap keberadaan sejumlah sandera warga Israel yang tengah ditahan di Gaza.

"Klaim palsu seperti itu berbahaya dan membahayakan staf kami yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk melayani kelompok rentan. Sebagai badan PBB, WHO tidak memihak dan berupaya demi kesehatan dan kesejahteraan semua orang," kata Direktur Jenderal PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pernyataannya, Jumat (26/1).

Tedros menyampaikan bantahannya pada pada pertemuan Dewan Eksekutif WHO di Jenewa. Sebelumnya, Duta Besar Israel untuk PBB mengeluarkan tuduhan tersebut kepada WHO.

Meirav Eilon Shahar, Duta Besar Israel untuk PBB, mengatakan pihaknya sudah menemukan bukti penggunaan rumah sakit oleh Hamas. Ia mengklaim bahwa bukti itu adalah fakta yang tidak dapat disangkal.

"Dan WHO berulang kali memilih untuk mengabaikannya. Ini bukan ketidakmampuan, ini adalah kolusi,' kata Meirav Eilon Shahar, Kamis (25/1/2024).

Militer Israel menuduh Hamas memiliki terowongan di bawah rumah sakit. Israel juga menuduh Hamas menggunakan fasilitas medis tersebut sebagai pusat komando, tuduhan yang dibantah Hamas.

WHO sebelumnya mengatakan pihaknya tidak dapat mengonfirmasi tuduhan tersebut. Richard Peeperkorn, perwakilan WHO untuk wilayah Palestina yang diduduki, mengatakan tidak melihat fakta tersebut di lapangan.