Harga Batu Bara Terpeleset ke Level Terendah dalam Hampir Sebulan

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 20 Oktober 2025 2 jam yang lalu
Batu Bara (Foto: Ist)
Batu Bara (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Harga batu bara kembali merosot pada akhir pekan lalu, menandai pelemahan beruntun di pasar global. Si “emas hitam” itu kini tertekan hingga menyentuh level terendah dalam hampir satu bulan terakhir.

Pada penutupan perdagangan Jumat (17/10/2025), harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan depan ditutup di level US$ 103,45/ton, turun 1,1% dibandingkan hari sebelumnya.

Pelemahan tersebut memperpanjang tren negatif harga batu bara yang sudah turun dua hari berturut-turut. Harga pun berada di posisi terendah sejak 19 September atau hampir sebulan terakhir.

Secara mingguan, harga batu bara tercatat terkoreksi 1,05% secara point-to-point. Selain pasokan yang berlebih, kesadaran akan kelestarian lingkungan juga menjadi penekan harga batu bara. 

Energi fosil seperti batu bara kini semakin kehilangan daya tariknya, ergantikan oleh energi baru-terbarukan yang lebih ramah lingkungan.

Kajian terbaru dari McKinsey mengungkapkan, energi fosil diperkirakan berkontribusi 41-55% terhadap bauran energi (energy mix) dunia pada 2050. Jauh lebih rendah dibandingkan saat ini yang sebesar 64%. Di sisi lain, energi terbarukan bisa menyumbang 61-67% dari bauran energi dunia pada 2050. 

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih terjebak di zona bearish. Tercermin dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 45.

RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI batu bara belum jauh dari 50 sehingga bisa dibilang cenderung netral.

Sementara itu, indikator Stochastic RSI tercatat di angka 34, menandakan bahwa batu bara tengah berada di area jual (short) yang cukup kuat.

Memasuki perdagangan pekan ini, harga batu bara berpotensi naik. Cermati pivot point di US$ 104/ton.

Dari sini, harga batu bara kemungkinan bisa mengetes resisten US$ 108/ton yang merupakan Moving Average (MA) 20. Resisten lanjutan ada di US$ 110/ton yang adalah MA-50.

Namun, di sisi lain, support terdekat berada pada kisaran US$ 102–101/ton. Jika level ini tertembus, harga batu bara berisiko melanjutkan penurunan lebih dalam hingga ke US$ 81/ton.

Topik:

batu-bara harga-batu-bara