Harga Batu Bara Jeblok ke Level Terendah 7 Pekan Terakhir

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 3 September 2025 10:45 WIB
Harga batu bara tertekan pada perdagangan Selasa (2/9/2025) (Foto: Ist)
Harga batu bara tertekan pada perdagangan Selasa (2/9/2025) (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Harga batu bara kembali tertekan pada perdagangan Selasa (2/9/2025), dengan kontrak Newcastle menyentuh level terendah dalam tujuh pekan terakhir. Koreksi ini dipicu keputusan Indonesia yang mencabut aturan wajib penggunaan harga acuan pemerintah bagi para penambang.

Kontrak batu bara Newcastle untuk September 2025 turun US$ 1,1 menjadi US$ 108,8 per ton. Untuk kontrak Oktober 2025, harga melemah US$ 1,1 ke US$ 109,7 per ton, sementara kontrak November 2025 juga turun US$ 1,1 ke posisi US$ 110,8 per ton.

Berbeda dengan Newcastle, harga batu bara Rotterdam justru menguat tipis. Kontrak September 2025 naik US$ 0,1 ke level US$ 96,55 per ton, Oktober 2025 menguat US$ 0,25 menjadi US$ 97,6. Sementara pada November 2025 terkerek US$ 0,15 menjadi US$ 98,55.

Menurut data Trading Economics, harga batu bara anjlok ke titik terendah dalam tujuh pekan terakhir setelah Indonesia mencabut mandat yang mewajibkan penambang menggunakan harga acuan pemerintah sebagai batas minimum untuk penjualan mineral dan batu bara.

Kebijakan baru ini memungkinkan penambang menjual di bawah harga yang ditetapkan pemerintah. Pelaku industri cenderung memilih Indonesian Coal Index (ICI) karena dianggap lebih transparan, diperbarui lebih sering, serta biasanya mencatat harga lebih rendah dibandingkan acuan resmi.

Sebagai informasi, Indonesia yang menempati posisi produsen batu bara terbesar ketiga dunia mencatat produksi sebesar 833 juta ton dengan ekspor mencapai 566 juta ton pada tahun 2024.

Dari sisi permintaan, konsumen utama China mencatat lonjakan proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru pada paruh pertama tahun ini, meski pada saat yang sama juga menambah kapasitas energi bersih dalam jumlah rekor.

Dalam sebulan terakhir, harga batu bara sudah terkoreksi 5,35%, dan anjlok 23,38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Data ini berdasarkan perdagangan kontrak berjangka (CFD) yang melacak harga acuan komoditas tersebut. 

Secara historis, harga batu bara sempat menembus rekor tertinggi di level US$ 457,80 per ton pada September 2022.

Mengacu pada proyeksi Trading Economics, harga batu bara diperkirakan berada di kisaran US$ 110,19 per ton pada akhir kuartal ini, dan berpotensi naik ke sekitar US$ 111,99 per ton dalam 12 bulan mendatang.

Topik:

batu-bara harga-batu-bara