Kemlu Pastikan Tak ada WNI Korban Penembakan di Moskow

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 24 Maret 2024 03:11 WIB
Kebakaran terjadi di Crocus City Hall usai penembakan massal di Moskow
Kebakaran terjadi di Crocus City Hall usai penembakan massal di Moskow

Jakarta, MI - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) merespons adanya aksi penembakan massal di sebuah gedung konser Crocus City Hall Moskow, Rusia. Tak hanya tembakan, ledakan juga dilaporkan terjadi di lokasi tersebut.

Melalui Juru Bicara Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal menyebut Indonesia mengecam serangan teroris yang terjadi di Moscow Crocus City Hall. Serangan penembakan di Moskow ini telah menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka.

"Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam kepada korban dan keluarganya," kata Lalu, Sabtu (23/3/2024). 

Pemerintah pun telah mengumpulkan informasi tentang peristiwa tersebut dari kantor kedutaan di Rusia. Hal ini dilakukan untuk mengecek apakah ada warga negara Indonesia atau WNI yang berada di lokasi, atau bahkan turut menjadi korban.

"Sejauh ini tidak terdapat korban warga negara Indonesia," kata dia. 

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Presiden Vladimir Putin telah diberi tahu tentang penembakan itu beberapa menit setelah terjadi, dan terus diberi informasi tentang perkembangannya.

Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah pemilu presiden Rusia pada Minggu (17/03/2024) di mana Putin mengklaim 87% suara, yang tidak pernah terjadi sebelumnya, dengan perang di Ukraina sekarang memasuki tahun ketiga. Korban tewas adalah yang terburuk sejak dua serangan bom bunuh diri di stasiun metro Moskow yang menewaskan setidaknya 40 orang pada 2010.

Interfax melaporkan, mengutip layanan darurat, para pria bersenjata tak dikenal itu melepas tembakan dengan senjata otomatis di Crocus City Hall di pinggir ibukota Rusia dan kebakaran dimulai setelah ledakan.

Ledakan kedua terjadi di gedung itu saat orang-orang dievakuasi dari tempat kejadian.

Setidaknya tiga orang berkamuflase terlibat dalam penembakan itu, RIA Novosti milik pemerintah mengatakan via Telegram, memposting cuplikan gedung yang terbakar.

Menurut Kementerian Keadaan Darurat Rusia, helikopter dikerahkan untuk membantu memadamkan api yang menyebar ke sekitar 12.900 meter persegi kompleks itu.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan pihak berwenang belum menuduh siapa pun. Unit pasukan khusus dikirim ke tempat kejadian untuk memburu para penyerang, kata Garda Nasional Rosgvardia.