Presiden Iran Ebrahim dan Menlunya Dilaporkan Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 20 Mei 2024 11:42 WIB
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengunjungi bendungan Qiz-Qalasi di perbatasan Azerbaijan-Iran, 19 Mei 2024.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengunjungi bendungan Qiz-Qalasi di perbatasan Azerbaijan-Iran, 19 Mei 2024.

Jakarta, MI - Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negeri (Menlu)-nya Hossein Amir-Abdollahian dilaporkan tewas dalam kecelakaan helikopter. saat melintasi daerah pegunungan dalam kabut tebal pada Minggu (19/5).

"Presiden Republik Islam Iran, Ayatollah Ebrahim Raisi, mengalami kecelakaan saat bertugas dan menjalankan tugasnya untuk rakyat Iran dan menjadi martir," lapor kantor berita Iran, Mehr, yang mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya. Sementara media-media lain juga melaporkan berita tersebut.

Meski begitu, belum ada konfirmasi resmi soal kabar duka ini dari pejabat pemerintah Kantor berita semi-resmi Iran itu melaporkan bahwa presiden Iran, menteri luar negeri, dan penumpang helikopter lainnya, termasuk Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, telah "mati syahid".

.Adapun tim penyelamat telah menemukan lokasi jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, kata stasiun televisi pemerintah Iran.

Masih belum ada konfirmasi resmi bahwa Raisi tewas, namun Kepala Asosiasi Bulan Sabit Merah Iran mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah bahwa kondisi pesawat dalam kondisi "tidak baik”. "Tidak ada tanda-tanda kehidupan" yang tampak dari helikopter Presiden Ebrahim Raisi, kata TV pemerintah.

Kantor berita Reuters juga melaporkan bahwa helikopter itu "terbakar seluruhnya" dalam kecelakaan itu, mengutip seorang pejabat Iran. “Helikopter Presiden Raisi terbakar habis dalam kecelakaan itu… sayangnya, semua penumpang dikhawatirkan tewas,” kata pejabat itu.

Adapun operasi pencarian besar-besaran sedang dilakukan di pegunungan barat laut Iran, setelah sebuah helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dinyatakan hilang.

Laporan media mengatakan helikopter itu  satu dari tiga helikopter yang melakukan perjalanan dalam konvoi terjebak cuaca buruk dan kabut tebal sehingga helikopter tersebut harus melakukan “pendaratan darurat”.

Kantor berita IRNA melaporkan bahwa lebih dari 40 orang dari tim penyelamat, yang menggunakan anjing pencari dan drone, dikirim ke lokasi kecelakaan.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mendesak warga Iran untuk “tidak khawatir” menyusul laporan kecelakaan helikopter yang membawa presiden dan menteri luar negeri Iran, dengan mengatakan “tidak akan ada gangguan dalam aktivitas negara”.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya "mengikuti dengan cermat laporan kemungkinan pendaratan darurat", namun tidak memberikan komentar lebih lanjut.

Menteri Dalam Negeri Iran mengatakan akan memerlukan "waktu untuk sampai ke lokasi" lokasi jatuhnya pesawat karena "kondisi cuaca buruk dan kabut di daerah tersebut".

Sementara itu, sebuah drone yang dikirim oleh Turki untuk membantu pencarian helikopter Presiden Raisi telah mengidentifikasi sumber panas, menurut kantor berita Anadolu.

Rekaman dari drone jarak jauh Bayraktar Akinci yang dirilis oleh badan tersebut menunjukkan pemandangan udara dari lanskap di malam hari dan noda gelap di tempat yang tampak seperti lereng bukit.

Badan tersebut mengatakan koordinat situs tersebut telah dibagikan kepada pihak berwenang Iran. TV Iran menayangkan tayangan tim penyelamat berjalan menaiki lereng curam di tengah hujan dan kegelapan.

Hossein Salami, komandan Korps Pengawal Revolusi (IRGC) elit Iran, telah melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan untuk menyelidiki dan mempercepat operasi penyelamatan, lapor kantor berita negara IRIB.

Sebelumnya, sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian terlibat dalam insiden kecelakaan, lapor media pemerintah.

Raisi sedang menuju ke kota Tabriz, di barat laut Iran, setelah kembali dari daerah perbatasan Iran-Azerbaijan, menurut media lokal. Menurut media lokal, Presiden Raisi sedang menuju kota Tabriz di barat laut Iran, setelah kembali dari peresmian bendungan Qiz Qalasi dan Khodaafarin di perbatasan Iran dengan Azerbaijan.

Kabut tebal mempersulit pencarian di lokasi yang diperkirakan menjadi lokasi pendaratan helikopter, menurut seorang reporter dari kantor berita Fars.

Ia mengatakan jarak pandang di kawasan pegunungan dan hutan berkurang menjadi hanya sekitar lima meter.

Daerah ini berjarak sekitar 50km ke arah utara Tabriz. Ahmad Alirezabeigi, anggota parlemen Iran untuk kota Tabriz, mengatakan kepada wartawan di Teheran bahwa petugas penyelamat belum menemukan lokasi helikopter yang membawa presiden dan menteri luar negeri.

Dia menambahkan, dua helikopter lainnya dalam konvoi tersebut mendarat dengan selamat. Pejabat lain dikatakan berada di helikopter yang hilang tersebut.

Rekaman yang muncul di televisi pemerintah menunjukkan jamaah berdoa untuk kesehatan presiden di kota suci Masyhad.