Pesawat SQ321 Alami Turbulensi Megerikan, CEO Singapore Airlines Buka Suara

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 22 Mei 2024 13:58 WIB
Kondisi dalam pesawat Singapore Airlines setelah mengalami turbulensi parah pada Selasa (21/5/2024). [Foto: Tangkapan layar]
Kondisi dalam pesawat Singapore Airlines setelah mengalami turbulensi parah pada Selasa (21/5/2024). [Foto: Tangkapan layar]

Jakarta, MI - CEO Singapore Airlines Goh Choon Phong menyatakan, akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang, untuk menyelidiki insiden turbulensi yang menimpa pesawat SQ321. 

Goh juga menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebu,t yang menimpa penerbangan London-Singapura tersebut.

"Atas nama Singapore Airlines, saya ingin menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari almarhum," kata Goh Choon, dikutip dari Facebook Singapore Airlines, Rabu (22/5/2024).

"Kami sangat berduka atas pengalaman tragis yang dialami oleh semua orang yang berada di dalam pesawat SQ321," sambungnya.

Pihaknya, kata dia, siap membantu dan mendukung para korban maupun keluarga korban, selama masa sulit ini.

"Sekali lagi, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua orang yang terkena dampak dari kejadian ini," ujarnya.

Dia pun memastikan akan terus memberikan dukungan semaksimal mungkin, kepada para penumpang dan awak pesawat yang masih di Thailand.

"Sebanyak 79 penumpang lainnya dan 6 awak pesawat masih berada di Bangkok. Ini termasuk para korban luka yang menerima perawatan medis, serta keluarga dan orang-orang terkasih mereka yang berada dalam penerbangan tersebut," jelasnya.

Goh mengungkapkan, 143 penumpang dan awak pesawat dengan nomor penerbangan SQ321 itu telah mendarat di Singapura pada pukul 05.05, waktu setempat menggunakan pesawat bantuan.

Singapore Airlines mengirimkan tim ke Bangkok tadi malam, untuk membantu dengan dukungan di lapangan.

"Prioritas kami adalah memberikan bantuan semaksimal mungkin kepada para penumpang dan awak pesawat," ungkapnya.

Dijelaskan Goh, insiden terjadi pada Selasa (21/5/2024) kemarin sekitar 10 jam, setelah pesawat berangkat dari Bandara Heathrow London menuju ke Singapura.

Kala itu pesawat tiba-tiba mengalami turbulensi ekstrim, saat melintas di atas Cekungan Irrawaddy pada ketinggian 37.000 kaki.

Pilot yang tengah bertugas menyatakan, keadaan darurat medis dan mengalihkan pesawat Boeing 777-300 ER ini ke Bangkok. Pesawat pun berhasil mendarat di Bangkok, pada pukul 15.45 waktu setempat.

Adapun pada saat kejadian, pesawat sedang membawa 211 penumpang dan 18 awak pesawat. Akibat insiden itu, satu penumpang tewas dan puluhan korban luka-luka.

Berita Terkait